250 Ribu Dokumen Diplomatik AS Bocor

Reporter

Editor

Senin, 29 November 2010 14:13 WIB

Seorang suporter Amerika Serikat mengibarkan bendera untuk memberian dukungan, sebelum dimulainya pertandingan antara Inggris melawan Amerika Serikat di stadion Royal Bafokeng, Rustenberg (13/6). REUTERS/Alessandro Bianchi
TEMPO Interaktif, Washington DC - Sebanyak 251.287 dokumen diplomatik Amerika Serikat bocor. Wikileaks, organisasi non-profit yang berdiri sejak 2006, memampangnya dalam situs cablegate.wikileaks.org mulai hari ini.

Dalam laman pengantarnya, wikileaks membuka dokumen rahasia ini agar orang-orang mendapat pandangan tentang Kebijakan Luar Negeri AS yang belum pernah didapat sebelumnya.

Surat-surat itu berasal dari 1966 sampai Februari 2010. Berisi setumpuk keterangan mulai menyebut Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin sebagai "anjing pemimpin", menyamakan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dengan Adolf Hitler, sampai permintaan pemimpin-pemimpin negara Arab agar AS menghujani Iran dengan serangan udara.

Dokumen itu berasal dari 274 kantor kedutaan besar, konsulat, dan misi diplomatik AS di berbagai belahan dunia. Indonesia tampak jadi satu fokus utama kebijakan luar negeri mereka. Kedutaan AS di Jakarta menempati posisi 16 dengan "sumbangan" 98 dokumen rahasia berklasifikasi secret, 1.452 dokumen confidential, dan 1.510 dokumen bukan rahasia atau unclassified.

Sumber dokumen terbanyak berasal dari Kementerian Luar Negeri AS, lalu Kedutaan AS di Ankara Turki, dan Kedutaan Baghdad Irak.

Washington mengutuk pembocoran tersebut. "Ini membahayakan diplomat, intelijen, dan warga dunia yang meminta bantuan AS untuk meningkatkan demokrasi," ujar pernyataan resmi Gedung Putih.

Satu bocoran yang paling kontroversial adalah instruksi Washington untuk memata-matai petinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Melalui juru bicaranya, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, belum bisa berkomentar. Tapi, "kami memantau laporan tersebut," kata Farhan Haq.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, PJ Crowley membantah tudingan tersebut. "Diplomat kami bekerja seperti diplomat lainnya, tidak terlibat aktivitas intelijen," katanya.

Namun situs itu belum melansir seluruh dokumen yang mereka miliki, termasuk bocoran dari Kedutaan AS di Jakarta. Sampai siang ini, baru 219 dokumen yang terpampang.

GUARDIAN | REZA M

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya