Partai-partai Yang Didukung Junta Raup Suara dalam Pemilu Burma
Senin, 8 November 2010 14:49 WIB
Aturan pemilu yang kompleks mengenyahkan apapun peluang sebuah pro demokrasi mengalahkan Burma mengakhiri setengah abad diperintah dengan kekuasaan militer. Televisi pemerintah menyebutkan para pemilih “dengan bebas dan bahagia” mencoblos, namun para saksi penghitungan dibatasi dan terdapat distorsi suara.
Hasil resmi pemilu hanya bisa menetes melalui media pemerintah, menunjukkan militer dan partai-partai terdekat meraup suara, tapi sebuah sebuah gambaran jelas tentang siapa yang mengontrol parlemen baru tampak sehari atau lebih lama dalam negeri tertutup dimana waktu rilis informasi sangat jarang.
Banyak rakyat yang golput dari pemilu menyatakan keraguan mereka dapat mengubah status quo otoritarian dalam sebuah pemilu yang oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague yang secara terpisah menggambarkannya sebagai pemilu tak bebas juga tak adil.
“Banyak aspek pemilihan ini tidak kompatibel dengan standar-standar yang diterima secara internasional,” demikian Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Chatherine Ashton, dalam sebuah pernyataan hari ini.
Reuters | The Straits Times | dwi a