Inilah PR Obama Setelah Kalah di Pemilu

Reporter

Editor

Kamis, 4 November 2010 06:56 WIB

Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat peringatan peristiwa 11 September. (AP Photo/J. Scott Applewhite)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Barack Obama bakal memperjuangkan sejumlah agenda pemerintah di hadapan Kongres beberapa pekan menjelang pelantikan Kongres baru pada 3 Januari 2011. Maklumlah, Obama perlu memperjuangkannya selagi Demokrat, partai yang menyokongnya, masih punya gigi dan mendominasi di Kongres.

Sebab, meski Demokrat berhasil mempertahankan dominasi di Senat, partai ini kehilangan kendali di Dewan Perwakilan Rakyat yang setelah pemilu sela jatuh ke genggaman seterunya, Partai Republik. Hasil pemilu sela kemarin memberi Republik lebih dari 230 kursi dari keseluruhan 435 kursi di DPR. Mampukah Obama memperjuangkan agendanya?


PAJAK ERA BUSH

Obama ingin menggenjot pajak mereka yang berpenghasilan US$ 250 ribu.
Republik menolak dan ingin pajak berlaku buat semua.
Kompromi diperlukan sebelum pemotongan pajak kedaluwarsa 31 Desember nanti.

AFGANISTAN
Panglima pasukan Amerika di Afganistan, Jenderal David Petraeus, mengatakan ada kemajuan di sana.
Padahal serangan gencar Taliban menelan korban tentara Amerika Serikat dalam jumlah besar.
Obama berjanji mengkaji-ulang strategi perang Amerika pada Desember.

PENGURANGAN DEFISIT
Panel bipartisan digelar pada 1 Desember untuk menghadang defisit anggaran.
Defisit anggaran mencapai US$ 1,3 triliun pada tahun fiskal 2010.
Apakah panel akan mencapai kata sepakat? Tak jelas.

MATA UANG CINA
Nilai mata uang Cina mengancam hubungan kedua negara.
Departemen Keuangan akan memutuskan apakah Cina memanipulasi mata uang.
Keputusan itu akan dibuat setelah pertemuan G-20 di Seoul, Korea Selatan, 10 November.

HOMOSEKS DI MILITER
Obama berencana mencabut Kebijakan Jangan Bertanya dan Jangan.
Kebijakan itu membatasi kaum homoseks bertugas secara terbuka di militer.
Republik menentang, begitu juga sejumlah petinggi militer.

PAKTA PERDAGANGAN KOREA
Obama dan Presiden Lee Myung-bak berunding pada 10 November.
Perundingan membahas sejumlah larangan impor sejak 2007.

PENGANGGURAN
Paket stimulus untuk mengurangi rasio angka pengangguran hingga 9,6 persen.
Paket disertai program pembangunan infrastruktur selama enam tahun.
Investasi pembangunan itu butuh dana US$ 50 miliar.
Republik terang-terangan menentang.

MEMULAI TRAKTAT
Obama ingin mempercepat penerapan traktat baru pengurangan senjata nuklir.
Memperbaiki hubungan Amerika Serikat-Rusia.
Republik mencoba menunda pembahasan isu ini sampai mereka besar di parlemen.


AP | NYTIMES | GRAPHICNEWS | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

12 Februari 2024

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.

Baca Selengkapnya

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

26 Mei 2023

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

23 Mei 2023

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika

Baca Selengkapnya

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

19 April 2023

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun

Baca Selengkapnya

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

30 November 2022

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

27 November 2022

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

8 November 2022

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden

Baca Selengkapnya

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

7 November 2022

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.

Baca Selengkapnya

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

5 November 2022

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

3 November 2020

Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.

Baca Selengkapnya