Polisi Inggris Akan Kian Kuat

Reporter

Editor

Jumat, 29 Oktober 2010 08:08 WIB

AP/Lefteris Pitarakis
TEMPO Interaktif, London -Informasi dari dana intelijen Arab Saudi rupanya tidak dipandang angin lalu oleh negara-negara Eropa. Kabar yang disampaikan adalah, jaringan Al-Qaidah tengah mempersiapkan gelombang serangan teror di Benua Biru itu.

Dari seluruh negara Eropa, kata dinas rahasia Negeri Petro Dolar itu, Prancis menjadi sasaran utama. Negeri Mode itu baru saja menerapkan larangan pemakaian burka bagi perempuan muslim di muka umum.

Meski begitu, pemerintah Inggris juga mulai meningkatkan kewaspadaan mereka. Ini tampak dari kebijakan terbaru yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri. Isinya, meningkatkan persenjataan anggota polisi Inggris, dan mereka bakal dilatih oleh pasukan khusus SAS.

Pengumuman itu disampaikan Selasa lalu untuk mengantisipasi serangan teror gaya Mumbai. Apalagi peringkat ancaman teror di Negeri Tiga Singa itu masih di posisi “berbahaya”, tingkatan tertinggi kedua. Teror di Kota Mumbai, India, dua tahun lalu, menewaskan 166 orang.

Kepolisian Inggris bahkan sudah berani sesumbar mereka sudah siap menghadapi teror ala Mumbai. “Pelatihan dan senjata-senjata baru ini akan membuat posisi kami lebih baik,” kata seorang juru bicara Asosiasi Kepala Perwira Polisi yang menolak disebutkan identitasnya.

Salah satu persoalan yang muncul saat tragedi Mumbai, para polisi di kota itu kekurangan senjata yang dapat diandalkan. Sedangkan para penyerang memiliki senapan serbu AK-47. Kepolisian Inggris pun secara tradisi tidak dipersenjatai, hanya mengenakan topi dan tongkat.

“Para polisi Mumbai telah menunjukkan kesetiaan terhadap tugas, namun mereka kekurangan pelatihan komando dan senjata untuk menghadapi para penyerang,” ujar K.P.S. Gill, pensiunan perwira polisi India yang berpengalaman dalam operasi antiteror.

Kementerian Dalam Negeri Inggris menolak berkomentar soal pelatihan komando bagi polisi Inggris, yang di antaranya akan berlangsung di markas militer. Kementerian Pertahanan juga bungkam.

Brian Jones, wisatawan asal Amerika Serikat yang sedang melancong ke Ibu Kota London, Inggris, tidak yakin pelatihan senjata baru itu dapat menghentikan serangan teror. “Apa yang terjadi, ya, terjadi dan tidak ada yang dapat kita lakukan untuk menyetop,” kata lelaki setengah abad dari Kota Boston ini.

Namun Payal Patel, 21 tahun, dari India, punya pendapat berbeda. “Kita perlu melakukan apa yang bisa untuk mencegah serangan di masa mendatang,” ujarnya.

AP/Scotsman/Telegraph/Faisal Assegaf

Berita terkait

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

9 Oktober 2017

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III?yang dipicu?Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

22 September 2017

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

Inggris tantang wisatawan bernyali untuk berburu hantu di
/>
penjara paling angker, Shepton Mallet.

Baca Selengkapnya

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

20 Agustus 2017

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

Beberapa orang di Inggris benar-benar berpikir bahwa menara jam Big Ben akan diganti namanya menjadi Massive Mohammed.

Baca Selengkapnya

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

4 Agustus 2017

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

Rtu Elizabeth II meminum alkohol sejak sebelum makan siang

Baca Selengkapnya

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

29 Juli 2017

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

Charlie Gard, bayi usia 11 bulan yang telah menyedot perhatian sejumlah pemimpin dunia dan masyarakat internasional akhirnya meninggal

Baca Selengkapnya

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

27 Juli 2017

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

Pengalaman sebagai pilot helikopter ambulans membuat Pangeran William sangat peduli pada kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

22 Juli 2017

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.

Baca Selengkapnya

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

21 Juli 2017

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

Sebuah keluarga Inggris mengklaim diusir dari sebuah pesawat karena sang ayah memiliki tato di wajah.

Baca Selengkapnya

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

17 Juli 2017

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

Davis direncanakan bertemu negosiator Brexit dari Uni, Eropa Michel Barnier, dalam perundingan yang berlangsung selama empat hari di Brussels.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

7 Juli 2017

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

Seorang nenek di Inggris mendedikasikan tubuhnya dengan 20 tatto bergambar pelatih Manchester United, Jose Mourinho.

Baca Selengkapnya