Geng Narkoba Meksiko Kian Brutal

Reporter

Editor

Kamis, 28 Oktober 2010 07:13 WIB

Seorang polisi terluka akibat serangan kelompok bersenjata tak dikenal di dekat kota Zitacuaro, Meksiko (15/6). AP/Agencia MVT-Crisanta Espinosa
TEMPO Interaktif, Kota Meksiko -Dua jasad tanpa kepala kemarin ditemukan polisi di dalam sebuah mobil jenis SUV di Ciudad Juarez, yang punya julukan Kota Paling Mengerikan di dunia. Kedua tangan dan kaki mereka terikat dengan tubuh penuh luka siksaan. Jaksa Jorge Gonzalez Nicolas mengatakan di dekat jasad mereka ada sebuah catatan yang menuduh keduanya terlibat pembantaian.

"Korban disebut membunuh perempuan dan anak-anak," kata Jaksa Nicolas. Pembantaian yang dimaksud itu, kata Nicolas, adalah pembunuhan yang terjadi pada Jumat pekan lalu di Ciudad Juarez. Ketika itu sekelompok pria bersenjata memberondong sekawanan orang yang tengah menggelar pesta ulang tahun keluarga. Alhasil, 14 remaja dan anak-anak tewas.

Masih pada hari itu di kota yang sama, polisi mendapati mayat lelaki warga Amerika Serikat berumur 25 tahun. Tubuhnya yang penuh luka tembak itu terbujur kaku di luar halaman sebuah restoran. Adapun empat jenazah laki-laki ditemukan polisi di dekat Temixco, 100 kilometer selatan Ciudad Juarez. Total sudah 26.932 orang tewas di sekujur Meksiko sejak 2007.

Korban berjatuhan sejak Presiden Felipe Calderon menabuh genderang perang melawan kartel-kartel narkoba di Negeri Sombrero. Disusul perang antargeng bandar narkoba yang meluas di seantero penjuru negeri. Puncaknya ketika Los Zetas--tentara bayaran Kartel Teluk pimpinan Heriberto "El Lazca" Lazcano--membelot dan bergabung dengan Kartel Juarez, Tijuana, dan Beltran Leyva.

Aksi pembelotan itu memicu Kartel Teluk bergabung dengan Kartel Sinaloa pimpinan Joaquin "El Chapo" Guzman Loera. Bersama Kartel La Familia Michoacana, kedua kartel itu membentuk kelompok "Federasi Baru" guna melawan "Aliansi Zeta". Dua kekuatan ini berseteru. Mereka berebut "jatah" memasarkan narkoba ke Amerika Serikat, tetangga Meksiko.

"Bisnis narkoba amat menjanjikan buat anak muda di sini," kata Miguel, salah seorang penyelundup narkoba Kartel Sinaloa, yang dijatuhi hukuman penjara lima tahun. Mengawali karier pada 1988, ia ditangkap satuan gabungan polisi dan tentara Meksiko belum lama ini ketika sedang mencoba mengirim paket ganja dari Kolombia ke Amerika Serikat.

Calderon telah menerjunkan 50 ribu lebih tentara dan polisi untuk memerangi kartel-kartel narkoba di negerinya itu sejak empat tahun lalu. Ia juga memecat pejabat pemerintah dan aparat penegak hukum yang terlibat sindikat obat bius itu. Belum lama ini ia memecat sekitar 3.000 polisi karena alasan tersebut.

"Kartel-kartel ini punya pengaruh besar terhadap para politikus," ujar Scott Stewart dari perusahaan konsultasi jasa keamanan Stratfor, yang berbasis di Texas, Amerika Serikat. Karena itu, siapa pun yang mencoba menumpas, kata dia, bakal ditebas habis. Juli lalu, seorang calon gubernur dibunuh, juga polisi dan wartawan yang menyelidiki kasus narkoba.

Kondisinya kian diperparah setelah Los Zetas, bekas pasukan khusus Meksiko, tak mau lagi bekerja untuk pemerintah dan menjadi tentara bayaran Kartel Teluk sejak 10 tahun lalu. Pertempuran di antara geng-geng koalisi kartel pun kian brutal. Senin lalu, misalnya, Kepolisian Resor Kota Los Ramones digranat dan dibombardir senapan mesin.

"Serangan berlangsung selama 15 menit," ujar Wali Kota Los Ramones, Santos Salinas. Gara-gara serangan itu, 14 polisi di markas tersebut memilih berhenti. Menurut bekas Kepala Polisi Nuevo Leon Carlos Jauregui, selain takut, polisi merasa gajinya tak sebanding dengan taruhan nyawa. "Gaji mereka cuma US$ 350 (sekitar Rp 3 juta) per bulan," kata Jauregui.

Gaji mereka, kata Jauregui, sama dengan buruh bangunan. "Mereka pun jadi gampang disuap," tuturnya. Di Monterrey, kartel-kartel narkoba bisa menyewa polisi semalam dengan upah yang lebih besar dari gaji mereka: US$ 400. Lantaran itulah Calderon menawarkan kenaikan gaji. Apalagi proyek pemberantasan narkoba ini mendapat sokongan Amerika.

Lewat kerja sama bertajuk Prakarsa Merida, Amerika Serikat mengucurkan dana sebesar US$ 1,3 miliar kepada pemerintah Meksiko untuk memberangus bisnis narkoba. Washington juga mengirim 1.300 penasihat militer ke Kota Meksiko. Namun Miguel pesimistis upaya itu akan membuahkan hasil. "Mencoba menghabisi mafia itu seperti memotong rumput," ujarnya.
AP | REUTERS | CSMONITOR | GUARDIAN | ANDREE PRIYANTO






Berita terkait

Bunuh 11 Wanita, Pria Meksiko Dihukum 430 Tahun Penjara

11 Oktober 2017

Bunuh 11 Wanita, Pria Meksiko Dihukum 430 Tahun Penjara

Pria Meksiko dijatuhi hukuman 430 tahun penjara setelah terbukti membunuh 11 gadis yang dipaksa melakukan prostitusi dan menjual narkoba.

Baca Selengkapnya

Demi Nelayan, Wali Kota Meksiko Ini Rela Nikahi Buaya

2 Juli 2017

Demi Nelayan, Wali Kota Meksiko Ini Rela Nikahi Buaya

Wali Kota San Pedro di Meksiko membuat sensasi karena menikahi seekor buaya perempuan

Baca Selengkapnya

Gudang Kembang Api Meledak di Meksiko, 11 Anak Tewas

11 Mei 2017

Gudang Kembang Api Meledak di Meksiko, 11 Anak Tewas

Ledakan di gudang kembang api kembali terjadi di Meksiko, yang menewaskan 14 orang, 11 di antaranya anak-anak.

Baca Selengkapnya

20 Tahun Tak Juara, Klub Sepak Bola Ini Sewa Penyihir

23 April 2017

20 Tahun Tak Juara, Klub Sepak Bola Ini Sewa Penyihir

Pendukung klub sepak bola di Meksiko menyewa penyihir setelah tak memenangkan pertandingan satupun sejak 20 tahun lalu. Dan hasilnya...

Baca Selengkapnya

Pakai Tarif Perdagangan, Meksiko Balas Arogansi Donald Trump

27 Februari 2017

Pakai Tarif Perdagangan, Meksiko Balas Arogansi Donald Trump

Meksiko akan membalas kebijakan AS dengan mengenakan tarif perdagangan terhadap berbagai produk AS.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Anti-Trump Terbesar Digelar di Meksiko  

13 Februari 2017

Unjuk Rasa Anti-Trump Terbesar Digelar di Meksiko  

Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.

Baca Selengkapnya

Corruptour, Gebrakan Aktivis Meksiko Memberangus Korupsi

9 Februari 2017

Corruptour, Gebrakan Aktivis Meksiko Memberangus Korupsi

Aktivis antikorupsi Meksiko membuat gebrakan dalam membasmi korupsi dengan kegiatan yang dinamai Corrupttour.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Presiden Meksiko Nieto Penantang Donald Trump

26 Januari 2017

Perkenalkan, Presiden Meksiko Nieto Penantang Donald Trump

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto sering muncul di media massa terkait kebijakan Donald Trump membangun tembok di perbatasan. Berikut profil Nieto.

Baca Selengkapnya

Presiden Nieto: Meksiko Tidak Akan Bayar Biaya Bangun Tembok

26 Januari 2017

Presiden Nieto: Meksiko Tidak Akan Bayar Biaya Bangun Tembok

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto menegaskan negaranya tidak akan membayar biaya pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko.

Baca Selengkapnya

Tujuh Mayat Korban Mutilasi Ditemukan di Taksi di Meksiko

23 Januari 2017

Tujuh Mayat Korban Mutilasi Ditemukan di Taksi di Meksiko

Tujuh mayat korban mutilasi ditemukan dalam taksi di kawasan pantai di Meksiko.

Baca Selengkapnya