Kandidat Partai Hijau Warnai Pilpres Brasil  

Reporter

Editor

Selasa, 5 Oktober 2010 12:45 WIB

Marina Silva. AP/Thays Cabette, Marina Silva Campaign Office
TEMPO Interaktif, Sao Paulo -Dengan berlanjutnya pemilu presiden Brazil putaran kedua digelar pada 31 Oktober, faktor baru adalah Marina Silva, bangkitnya kembali ikon gerakan lingkungan hidup global yang menduduki peringkat ketiga sebelum pilpres Ahad lalu yang berujung sebagai putaran pertama.

Marina Silva, 52 tahun, mantan Menteri Lingkungan Hidup, tak lama dalam persaingan bahwa kini digandeng kandidat kiri Dilma Rousseff, penerus Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, menghadapi Jose Serra, mantan Gubernur negara bagian Sao Paulo.

Tapi setelah penangkapan yang tak terduga sebesar 19 % dari para pemilih dan memaksa pemungutan suara putaran kedua. Murid aktivis Amazon mendiang Chico Mendes yang lembut berbicara itu tengah didekati oleh kedua kubu yang bersaing yang berbeda dalam pandangan dalam isu-isu ekonomi seperti lingkungan hidup, korupsi politik, agama dan aborsi.

Rousseff, 62 tahun, mantan Menteri Kepala Kabinet da Silva, masih menjadi favorit setelah menggaet 47% suara, dibandingkan dengan Serra yang cuma mendulang 33 %. Tapi dukungan terhadap Bu Rousseff agak menurun dalam beberapa pekan terakhir.

Seorang kandidat dengan mudah memenangi kursi dalam ronde pertama bila menggaet lebih dari 50 persen suara. Rousseff ditinggalkan oleh beberapa pendukungnya di tengah tudingan skandal korupsi terbaru dan debat apakah dia menyokong hukum aborsi.

Kebanyakan dari suara mereka lari ke Marina Silva, calon dari Partai Hijau yang pro lingkungan hidup. Menurut sejumlah pengamat, aktivitas dan pidato yang polos membuatnya menarik hati para pemilih yang lelah atas endemi korupsi, sementara keyakinannya membuatnya menarik bagi penganut Kristen Evangelis yang sangat memperhatikan soal isu aborsi.

Dalam putaran pertama, baik Rousseff dan Serra mempresentasikan diri mereka sebagai pengawal baik ekonomi Brazil yang saat ini booming dalam kontes tanpa perdebatan tentang isu-isu besar. Kampanye yang tak bernyawa membuat banyak pemilih frustrasi.

“Ini adalah hal baik bahwa kita punya putaran kedua, karena sebuah negeri seperti Brazil tidak pantas untuk hanya memilih seorang presiden tanpa benar-benar memiliki debat yang penuh,” ujar Pablo Oliveira, hari ini, seorang petugas pengirim barang di Sao Paulo yang memilih Serra.

AP| The Wall Street Journal | dwi a

Berita terkait

Satpam Playgroup Bakar 7 Anak dan Guru, Motif Belum Diketahui

7 Oktober 2017

Satpam Playgroup Bakar 7 Anak dan Guru, Motif Belum Diketahui

Sedikitnya tujuh anak dan seorang guru playgroup tewas di Brasil tenggara setelah dibakar dengan sadis oleh satpam.

Baca Selengkapnya

Warga Brasil Ketakutan di Langit Muncul 'Tangan Tuhan'  

20 Agustus 2017

Warga Brasil Ketakutan di Langit Muncul 'Tangan Tuhan'  

Foto "Tangan Tuhan" itu pun beredar di media sosial dan jadi bahan perbincangan para netizen di Brasil.

Baca Selengkapnya

Hantu Paksa Presiden Brasil Pindah dari Istana Negara?  

12 Maret 2017

Hantu Paksa Presiden Brasil Pindah dari Istana Negara?  

Presiden Brasil, Michel Temer menyalahkan nasib buruk dan
bahkan hantu sebagai alasan dirinya bersama keluarga pindah
dari Istana Kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster  

7 Februari 2017

Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster  

Kekacauan hebat terjadi di Espirito Santo, Brasil, dipicu oleh polisi mogok memprotes tidak naiknya gaji mereka. Toko-toko dijarah dan dikuasai gangster.

Baca Selengkapnya

Dikira Hilang, Pria Ini Ternyata Disekap Selama 20 Tahun  

26 Oktober 2016

Dikira Hilang, Pria Ini Ternyata Disekap Selama 20 Tahun  

Pria yang diperkirakan hilang selama 20 tahun ditemukan terikat di atas tempat tidur di ruang bawah tanah.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Penjara Brasil, 7 Narapidana Kepalanya Dipenggal  

17 Oktober 2016

Bentrok di Penjara Brasil, 7 Narapidana Kepalanya Dipenggal  

Tujuh narapidana kepalanya dipenggal dan enam lainnya tewas dibakar ketika terjadi aksi tawur di penjara Boa Vista.

Baca Selengkapnya

Buka Paralimpiade Rio 2016, Presiden Brasil Dicemoh Massa

9 September 2016

Buka Paralimpiade Rio 2016, Presiden Brasil Dicemoh Massa

Temer merupakan mantan wakil dari presiden yang dimakzulkan, Dilma Rousseff. Dia akan mengisi posisi yang ditinggalkan Rousseff hingga Januari 2019.

Baca Selengkapnya

Vaksin Anti Kokain Mulai Diuji Coba Pada Hewan

9 September 2016

Vaksin Anti Kokain Mulai Diuji Coba Pada Hewan

Vaksin tersebut telah dikembangkan selama lebih dari dua tahun.

Baca Selengkapnya

Pemakzulan, Venezuela Tarik Dubes dari Brasil

1 September 2016

Pemakzulan, Venezuela Tarik Dubes dari Brasil

Beberapa jam setelah keputusan tersebut diumumkan Kementerian Luar Negeri Venezuela, Brasil juga mengumumkan penarikan duta besarnya dari Karakas.

Baca Selengkapnya

Tolak Pemakzulan, Pendukung Dilma Rousseff Mengamuk  

1 September 2016

Tolak Pemakzulan, Pendukung Dilma Rousseff Mengamuk  

Pemakzulan Presiden Brasil Dilma Rousseff, 68 tahun, membuat marah para pendukungnya.

Baca Selengkapnya