Rusia Selidiki Ulang Pembunuhan Lima Jurnalis  

Reporter

Editor

Kamis, 30 September 2010 15:41 WIB

Valery Ivanov (kiri) dan Alexei Sidorov, jurnalis yang tewas di Rusia tahun 2002(bbc.com)
TEMPO Interaktif, Moskow - Rusia membuka ulang kasus kriminal atas pembunuhan lima jurnalis menyusul gugatan kelompok hak asasi manusia. Dalam gugatan tersebut dinyatakan bahwa Rusia merupakan salah negara yang paling berbahaya bagi wartawan. Demikian keterangan pejabat setempat, Kamis.

Kantor Kejaksaan Agung mengatakan, lembaganya memutuskan menyelidiki kasus kriminal terhadap kematian lima wartawan yang terjadi pada 2001 hingga 2005 usai menerima informasi baru dari Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang bermarkas di New York.

Menurut catatan CPJ, Rusia adalah negara ke delapan paling berbahaya bagi tugas-tugas jurnalistik, sementara pemerintah menutup kasus kriminal terhadap tewasnya 19 jurnalis di negara itu sejak 2000.

Presiden Dmitry Medvedev berjanji memberikan dukungan terhadap pembukaan kembali kasus pembunuhan pekerja pers, termasuk penghilangan nyawa Anna Politkovskaya pada 2006 karena mengiritik Kremlin. Namun kelompok hak asasi manusia mengatakan perkembangan terhadap kasus tersebut tak berarti.

Komite Investigasi Kejaksaan Agung mengatakan dalam sebuah pernyataan, lembaganya akan membuka kembali pembunuhan lima jurnalis berikut penusukan terhadap Alexei Sidorov pada 2003 karena membongkar kasus korupsi untuk sebuah koran independen di kota Togliatti serta kematian rekannya Valery Ivanov setahun sebelumnya.

Penyelidikan juga dilakukan pada kasus penembakan Eduard Markevich pada 2001 didekat kota Asbest, kematian natalia Skyrl di tagarog (2002) serta Vagif Kochetkov di Tula (2005).

Medvedev, dalam kasus ini, dianggap lebih vokal dibandingkan dengan pendhulunya Vladimir Putin. Dia, pekan lalu, menyatakan dukungannya terhadap Komite Investigasi Kejaksaan Agung membongkar seluruh kasus pembunuhan jurnalis.

"Komite Investigasi jelas paham atas peran media sebagai elemen penting dalam pembangunan sebuah masyarakat demokratis," ujar Komite Investigasi dalam pernyataan.

Valery Ivanov, pemimpin redaksi koran independen Togliatti Observer, ditemukan tewas dengan luka tembak di sekujur tubuhnya pada April 2002. Pembunuhan itu diduga akibat pemberitaan koran yang dipimpinnya membongkar kasus korupsi yang terjadi di Togliatti, kota berjarak 800 kilometer timur laut Moskow.

REUTERS | BBC | CHOIRUL





Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya