Lokasi meledaknya granat di halaman Kejaksaan Agung Thailand (28/9). AP/David Longstreath
TEMPO Interaktif, BANGKOK -Ledakan yang berasal dari sebuah granat tangan M-26 merusak halaman dan memecahkan sejumlah kaca jendela Kejaksaan Agung Thailand, Selasa (28/9). Tak ada korban jiwa dalam aksi gelap tersebut. Diduga granat dilempar pada Senin (27/9) malam. Polisi mengatakan penjaga tahu keesokan harinya setelah mendengar suara ledakan keras saat tengah malam.
"Pelakunya ingin rakyat tahu kalau seolah-olah pemerintah tak becus mengurusi keamanan," ujar Direktur Jenderal Departemen Penyelidikan Khusus (DSI) Tharit Phengdit, mengutip analisa pihak intelijen keamanan Thailand. Serangan granat itu datangya beberapa jam setelah DSI menyatakan bakal ada serangan bom beruntun hingga akhir tahun.
Thailand belakangan telah meningkatkan pengamanan menyusul beberapa aksi serangan bom ke ibu kota negara itu. Terakhir serangan bom ke Stadion Pacuan Kuda Nang Heong pada Sabtu (25/9) lalu. Peristiwa itu juga terjadi selepas jam 12 malam. Meski tak ada korban jiwa dinding stadion rusak parah.
Penasihat Kepolisian Thailand Jenderal Phanupong Singhara Nayuddhaya berkata penyerang gelap itu memakai bom buatan rakitan. "Memakai urea, diesel, paku, dan peralatan elektronik," kata Jenderal Phanupong. Bom rakitan itu kemudian ditaruh di dalam tabung elpiji. DSI mewanti-wanti agar masyarakat selalu waspada.