ASEAN Didesak Tekan Burma

Reporter

Editor

Senin, 27 September 2010 05:48 WIB

Pemimpin junta militer Myanmar Than Shwe. AP /David Longstreath
TEMPO Interaktif, New York - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon kemarin mendesak ASEAN (perhimpunan negara-negara Asia Tenggara) menekan junta militer Burma untuk menegakkan hak asasi dan demokrasi di negara itu.

Seruan ini ia sampaikan menjelang pemilihan umum pada 7 November mendatang. Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada sudah menyampaikan penilaian mereka soal adanya kemungkinan proses itu bakal berlangsung dalam kondisi penuh tekanan.

Menurut Ban, ASEAN harus mengambil tindakan keras terhadap rezim yang dipimpin Jenderal Senior Than Shwe itu. "Kegagalan mencapai harapan tersebut dapat menjatuhkan kredibilitas proses itu, yang akhirnya mempengaruhi nilai dan prinsip bersama ASEAN," katanya.

Desakan serupa disampaikan Presiden Amerika Barack Hussein Obama. Pemilu tahun ini akan menjadi yang kedua dalam dua dekade terakhir. Namun Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD) yang pernah menang pada pemilu 1990 dilarang ikut dan telah dihapus sebagai partai karena memboikot pemilu.

Meski begitu, Jumat pekan lalu, Aung San Suu Kyi akhirnya diizinkan menggunakan hak pilihnya. Nomor kartu identitas, tanggal lahir, nama orang tua, dan alamat Suu Kyi tercantum dalam daftar pemilih. Sesuai dengan undang-undang pemilu yang baru, ia boleh memilih jika namanya ada dalam daftar itu.

Pelaksanaan kampanye pun secara resmi sudah dimulai di Burma. Kesempatan pertama untuk berkampanye melalui siaran televisi dan radio diberikan kepada Partai Persatuan Nasional, yang dibentuk oleh para pengikut diktator Ne Win, yang pernah berkuasa pada 1962-1988.

Sekretaris jenderal partai itu, Khin Maung Gyi, menjanjikan penegakan hak asasi, seperti kebebasan berpendapat, berkumpul, dan beragama, sesuai dengan konstitusi. Partai itu berjanji memerangi penyuapan dan korupsi.

Berdasarkan aturan, sepekan sebelum kampanye, 37 partai yang diperbolehkan sebagai peserta pemilu harus meminta izin dan menyerahkan proposal kampanye mereka untuk disahkan.

AP | Myanmar Times | Faisal Assegaf



Berita terkait

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar

Baca Selengkapnya

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.

Baca Selengkapnya

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.

Baca Selengkapnya

Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?

Baca Selengkapnya

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.

Baca Selengkapnya