Somkid Retakkan Hubungan Thailand-Saudi  

Reporter

Editor

Jumat, 17 September 2010 08:18 WIB

Somkid Boonthanom. AP
TEMPO Interaktif, Bangkok - Penunjukan Letnan Jenderal Somkid Boonthanom sebagai Wakil Kepala Kepolisian Nasional Thailand mengakibatkan hubungan negara itu dengan Arab Saudi memanas.

Wakil Perdana Menteri Thailand Suthep Thaugsuban mengakui pemerintah Saudi tidak senang atas pengangkatan Somkid itu meski telah mendapat penjelasan. Hal itu disampaikan dalam pertemuan dengan Komite Hukum Keadilan dan Hak Asasi parlemen kemarin, yang juga dihadiri Kuasa Usaha Saudi Nabil Hussein Ashri.

Negeri Petro Dolar itu telah menyampaikan protes terhadap promosi Somkid. Mereka takut jabatan baru itu bakal makin memperlambat pengusutan terhadap kasus kematian empat diplomat dan pengusaha Saudi di Thailand.

Kasus ini terjadi pada 1980-an ketika Kriang Krai Techamong, warga Thailand yang bekerja di istana di Saudi, mencuri perhiasan majikannya. Polisi berhasil membekuk tersangka dan mengembalikan permata yang diambil. Namun permata Blue Diamond ternyata ditukar dengan yang palsu.

Seorang jenderal polisi Thailand yang terlibat telah ditahan. Namun secara keseluruhan kasus itu belum selesai, termasuk pembunuhan Konsul Saudi Abdullah al-Bisri dan pengusaha Muhammad al-Ruwaili. Insiden itu terjadi pada 12 Februari 1990. Ruwaili terakhir kali terlihat bersama Bisri di sebuah mobil. Ia dilaporkan hilang tiga hari kemudian. Mobilnya ditemukan di halaman parkir Rumah Sakit Kristen Bangkok. Bisri dibunuh pula.

Somkid adalah tersangka utama dalam kasus tewasnya Ruwaili, yang diyakini memiliki informasi pembunuhan empat diplomat Saudi. Kejaksaan Agung Thailand awal tahun ini mendakwa lima pejabat polisi dan bekas pejabat, termasuk Somkid, berkaitan dengan hilangnya Ruwaili.

Menurut Ketua Komite Hukum Pracha Prasobdee, penunjukan Somkid akan mempengaruhi hubungan kedua negara. "Ashri mengatakan, jika promosi itu tidak dibatalkan, bakal mempengaruhi kuota haji bagi muslim Thailand dan turisme di antara kedua negara," kata politikus dari Partai Pheu Thai ini.
Asia One | Bangkok Post | Thailand News Agency | Faisal Assegaf

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya