Australia Selidiki Dugaan Penyiksaan oleh Detasemen 88

Reporter

Editor

Senin, 13 September 2010 15:50 WIB

Tempo/Budi Purwanto
TEMPO Interaktif, Sydney - Australia mengirim pejabatnya untuk menyelidiki dugaan penyiksaan yang dilakukan anggota unit kontra-terorisme Indonesia yang menerima dana dari Canberra.

Seorang juru bicara urusan luar negeri mengatakan Australia menyadari dan prihatin dengan tuduhan terhadap Detasemen 88. Satuan anti teror polisi itu dituduh melakukan pemukulan sekelompok separatis yang ditahan, mereka juga menyundut para tahanan dengan rokok.

"Pemerintah Australia sadar, dan prihatin, tuduhan-tuduhan brutal terhadap tahanan politik yang diangkat oleh Human Rights Watch dan Amnesty International," kata pejabat itu dalam sebuah pernyataan yang dilansir kantor berita AFP, Senin (13.9).


Pejabat kedutaan besar Australia dari Jakarta juga telah berkerja sama melakukan penyelidikan dengan Kepolisian Republik Indonesia, termasuk melakukan kunjungan ke Ambon. Tuduhan itu juga telah dibicarakan dengan pemerintah dan perwakilan masyarakat di sana.

Sydney Morning Herald mengatakan Detasemen 88 menerima jutaan dolar AS dalam pembiayaan setiap tahun dana dari Australia untuk memerangi ekstremisme di Indonesia.

Dalam laporan yang dimuat koran tersebut disebutkan, sebanyak 12 separatis ditahan bulan lalu di provinsi Maluku dan ditutup matanya kemudia mereka dipukuli di sekitar wajah dan tubuh dengan tongkat kayu.

Laporan itu merupakan hasil wawancara dengan tujuh anggota separatis yang baru pulih dari rumah sakit. Mereka menyatakan polisi menutup kepala mereka dengan kantong plastik hingga mereka tidak bisa bernapas.

Salah satu separatis mengatakan dia dipaksa makan cabai mentah dan dua orang lainnya mengatakan bahwa mereka diperintahkan untuk saling memeluk dan mencium. Ketika menolak mereka dipukuli.

"Kami semua disiksa di luar batas dan, selama penyiksaan, jika kami menyebut nama Tuhan kami akan dipukul," kata salah seorang tahanan.

Para anggota gerakan separatis ini ditahan setelah berencana mengadakan demonstrasi ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Maluku.

ASIAONE I SYDNEY MORNING HERALD I PGR


Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya