Rwanda Lakukan Pemilihan Presiden, Kagame Favorit Menang

Reporter

Editor

Senin, 9 Agustus 2010 14:19 WIB

Poster Paul Kagame menghiasi dinding-dinding di Kigali, Rwanda. AP/Marc Hofer
TEMPO Interaktif, Kigali - Warga di Rwanda berobondong-bondong menuju tempat pemungutan suara, Senin, untuk mengikuti pemilihan presiden kedua di negara tersebut sejak kasus genocide 1994.

Pemungutan suara dimulai pukul 12 siang hingga 12 malam waktu setempat. Meskipun hasilnya tak diharapkan hingga Rabu, namun Presiden Paul Kagame diharapkan keluar sebagai pemenang.

Masyarakat sejak pagi, meskipun TPS belum dibuka, sudah antre berjajar. Lebih dari lima juta warga terdaftar sebagai pemilih. Berdasarkan daftar pemilih, jumlah pemilih mendekati angkat tersebut.

Dari pengeras suara, terderngar lantunan lagu-lagu sementara sejumlah pria melalui mikrofon meminta masyarakat menggunakan hak pilihnya. Secara virtual, seluruh pemilih yang diwawancarai oleh seorang wartawan, mengatakan mereka akan memilih Kagame.

Di bawah kepemimpinan Kagame, terpilih sebagai Presiden Rwanda pada 2000, pendapatan negara naik dua kali lipat dari dekade sebelumnya. Namun baru-baru ini, organisasi transparansi internasional menyebutkan Rwanda merupakan negara terkorup di kawasan tersebut.

Rwanda juga membanggakan diri bahwa negerinya memiliki anggota parlemen perempuan ertinggi di dunia, memberikan kesempatan bersekolah, dan berhasil menurunkan tingkat kematian anak.

Kendati memiliki rekam jejak mengesankan, ada isu bahwa selama menjabat sebagai presiden Kagami memiliki beberapa noda hitam. Di antaranya pelangaran hak asasi manusia dan penembakan sejumlah lawan politiknya.

Awal tahun ini, ada sejumlah serangan granat di negara tersebut. Letnan jederal angkatan darat Faustin Kayumba Nyamwasa, berusaha menggulingkan Kagame dan berada di Afrika Selatan, ditembak di bagian perutnya saat berada di rumahnya. dia selamat dari upaya pembunuhan. Namun seorang jurnalis Jean Leonard Rugambage tewas ditembak di luar rumahnya.

CNN | CHOIRUL







Berita terkait

Emmanuel Macron Minta Maaf, Akui Prancis Terlibat Genosida Rwanda

27 Mei 2021

Emmanuel Macron Minta Maaf, Akui Prancis Terlibat Genosida Rwanda

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengakui Prancis terlibat dalam genosida Rwanda yang menewaskan 800.000 Tutsi dan Hutu moderat.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Konflik Rwanda, Genosida dan Perang Saudara

17 Mei 2020

Fakta tentang Konflik Rwanda, Genosida dan Perang Saudara

Kepolisian Paris telah menangkap pria paling dicari di Rwanda, Felicien Kabuga, seorang arsitek genosida yang menewaskan sekitar 800.000 orang.

Baca Selengkapnya

Pria Eks Salesman Pepsi Cola Dinobatkan Jadi Raja Rwanda  

14 Januari 2017

Pria Eks Salesman Pepsi Cola Dinobatkan Jadi Raja Rwanda  

Pria warga Inggris yang pernah menjadi salesman Pepsi Cola ini secara mengejutkan diangkat menjadi Raja Rwanda.

Baca Selengkapnya

Minta Maaf, Gereja Katolik Akui Terlibat Genosida di Rwanda  

22 November 2016

Minta Maaf, Gereja Katolik Akui Terlibat Genosida di Rwanda  

Gereja Katolik meminta maaf atas keterlibatannya melakukan genosida dalam perang saudara di Rwanda tahun 1994 yang menewaskan 800 ribu orang.

Baca Selengkapnya

Bos Genosida Rwanda Ditangkap di London  

23 Juni 2015

Bos Genosida Rwanda Ditangkap di London  

Pernah menjadi utusan pasukan perdamaian PBB.

Baca Selengkapnya

Gorila Mabuk Tonjok Fotografer

9 Februari 2015

Gorila Mabuk Tonjok Fotografer

Gorila seberat 250 kilogram itu mabuk karena kebanyakan
memakan batang bambu. Fotografer jadi korban.

Baca Selengkapnya

Rwanda Kalahkan Indonesia Soal Bersih dari Korupsi

1 November 2014

Rwanda Kalahkan Indonesia Soal Bersih dari Korupsi

Berdasarkan Transparancy International, Rwanda berada di

peringkat 50 teratas sebagai negara yang bersih dari korupsi.

Sedangkan Indonesia di 114.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Rwanda Dihukum di Jerman karena Genosida

19 Februari 2014

Wali Kota Rwanda Dihukum di Jerman karena Genosida

Onesphore Rwabukombe dinilai membantu pembunuhan setidaknya 450 pria, wanita dan anak-anak di kompleks gereja Kiziguro.

Baca Selengkapnya

Panglima Perang Kongo Akhirnya Dibawa ke Den Haag

22 Maret 2013

Panglima Perang Kongo Akhirnya Dibawa ke Den Haag

Bosco Ntaganda, komandan pemberontak yang dijuluki "Terminator" itu, menyerahkan diri ke Kedutaan Besar AS Senin lalu.

Baca Selengkapnya

Rwanda Penjarakan Pemimpin Oposisi

31 Oktober 2012

Rwanda Penjarakan Pemimpin Oposisi

Dituduh terlibat dalam pembunuhan massal pada 1994.

Baca Selengkapnya