Hamid Karzai Terkejut dengan Kebocoran Dokumen di Wikileaks

Reporter

Editor

Selasa, 27 Juli 2010 06:02 WIB

Presiden Afganistan, Hamid Karzai. AP/Massoud Hossaini
TEMPO Interaktif, Jakarta -Juru bicara Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan dirinya "terkejut" akan skala kebocoran dokumen rahasia Amerika Serikat, tetapi mengatakan "sebagian besar bukanlah hal baru".

"Jelas mendukung pandangan Afghanistan selama ini bahwa keberhasilan mengatasi teroris bukanlah dengan cara berperang di desa-desa Afghansitan. Tetapi menargetkan tempat persembunyian, sumber keuangan, dan idiologi di sepanjang perbatasan," sebut pernyataan kantor Karzai.

Dokumen yang diterbitkan Wikileaks ini merupakan salah satu bocoran terbesar dalam sejarah Amerika. Pendiri Wikileaks, Julian Assange mengatakan tidak ada alasan untuk meragukan kebenaran dokumen tersebut.

"Saat kami menerbitkan sesuatu, yang kami katakan adalah: dokumen yang kami terbitkan adalah benar," kata Assange dalam sebuah konferensi pers di London. "Kami selalu menerbitkan dokumen CIA. Dokumen-dokumen asli. Tetapi bukan berarti CIA menyampaikan kebenaran."

Dokumen tersebut juga menunjukkan kekhawatiran NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) bahwa badan intelijen Pakistan ISI membantu Taliban di Afghanistan. Tuduhan ini sudah dibantah Islamabad.

Sementara juru bicara departemen pertahanan Pentagon, Kolonel Dave Lapan mengatakan penyebaran dokumen tersebut sebagai suatu "kejahatan".

Dia mengatakan para pejabat sedang mengkaji untuk memutuskan "apakah mereka akan mengungkap para sumber dan metode yang dipakai", dan apakah hal tersebut akan membahayakan Amerika dan personil koalisi.

Dokumen yang dikeluarkan situs internet Wikileaks tersebut juga berisi rincian pembunuhan terhadap warga sipil Afghanistan yang belum pernah dilaporkan sampai sekarang.

Pentagon mengatakan diperlukan waktu berminggu-minggu untuk mengetahui masalah yang terjadi akibat kebocoran 90 ribu dokumen militer yang dianggap dapat mengancam keamanan nasional itu.

BBC | ANGIOLA HARRY

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya