Mahkamah Internasional: Deklarasi Kemerdekaan Kosovo Legal  

Reporter

Editor

Jumat, 23 Juli 2010 10:43 WIB

AP/Marko Drobnjakovic
TEMPO Interaktif, Hague - Pemisahan Kosovo dari Serbia pada 2008 lalu tidak melanggar hukum internasional. Demikian keputusan Mahkamah Internasional, Kamis.

Tidak mengikat, namun jelas keputusan Mahkamah Internasional tersebut merupakan pukulan besar bagi Serbia dan akan menyulitkan upaya menarik bekas paria eks Republik Yugoslavia bergabung ke Uni Eropa.

Keputusan Mahkamah Internasional itu berdampak pada kecenderangan sejumlah negara menyusul sikap Amerika Serikat, Inggris, dan 67 negara lainnya mengakui Kosovo yang didominasi etnis Albania memisahkan diri, setelah NATO turun tangan mengatasi tindakan brutal Beograd terhadap kelompok sparatis.

Keputusan itu juga memberikan semangat bagi daerah lain di sejumlah negara mulai dari India, Irak, dan Serbia yang tercabik-cabik sesama bekas Republik Yugoslavia Bosnia untuk mendapatkan otonomi khusus.

"Pengadilan menganggap bahwa hukum internasional secara umum tidak melarang deklarasi kemerdekaan," kata Ketua Mahkamah Internasional Hisashi Owada di Hague.

"Dapat disimpulkan, deklarasi kemerdekaan 17 Februari 2008 tidak bertentangan dengan hukum internasional."

Presiden Serbia Boris Tadic ngotot Kosovo merupakan bagian dari Serbia. "Serbia tidak akan pernah mengakui deklarasi kemerdekan Kosovo," ujar Tadic.

Kabar keputusan Mahkamah Internasional langsung disambut pesta rakyat di ibu kota Kosovo, Pristina. Hampir seluruh masyarakat turun ke jalan mengibar-kibarkan bendera Kosovo, Amerika Serikat, dan Inggris, serta meneriakkan yel-yel "USA, USA!"

Menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan setiap orang harus meninggalkan satus Kosovo dan bekerjasama. Menteri lur negeri Kosovo Skender Hyseni mengatakan keputusan Mahkamah Internasional akan memaksa Serbia menghadapinya sebagai negara yang berdaulat.

"Kami berharap Serbia mengubah (sikap) dan mendatangi kami untuk berbicara dengan kami tentang banyak hal demi kepentingan bersama," kata Hyseni kepada Reuters. "Tetapi pembicaraan itu akan terjadi di antara negara berdaulat."

REUTERS | CHOIRUL


Berita terkait

Top 3 Dunia: Buka Puasa Penambang Kosovo, Cina Bangun Pangkalan Besar di Dekat Taiwan

43 hari lalu

Top 3 Dunia: Buka Puasa Penambang Kosovo, Cina Bangun Pangkalan Besar di Dekat Taiwan

Top 3 dunia adalah kisah penambang Kosovo berbuka puasa, kemenangan Putin di Pilpres Rusia hingga Cina bangun pangkalan di dekat Taiwan.

Baca Selengkapnya

Buka Puasa Ramadan di Kedalaman 800 Meter, Penambang Kosovo: Kami Lebih Dekat dengan Tuhan

44 hari lalu

Buka Puasa Ramadan di Kedalaman 800 Meter, Penambang Kosovo: Kami Lebih Dekat dengan Tuhan

Kosovo adalah negara mayoritas Muslim dan ratusan penambang di tambang timah, seng, dan perak milik negara turut menjalankan puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Presiden Serbia: Tak Akan Akui Kemerdekaan Kosovo, meski Diganjar Nobel Perdamaian

20 Januari 2024

Presiden Serbia: Tak Akan Akui Kemerdekaan Kosovo, meski Diganjar Nobel Perdamaian

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa menghargai aspirasi warga Serbia lebih penting daripada mengakui kemerdekaan negara tetangga Kosovo.

Baca Selengkapnya

Singa dan Beruang di Suaka Kosovo Lebih Asyik Bermain Salju daripada Hibernasi

26 November 2023

Singa dan Beruang di Suaka Kosovo Lebih Asyik Bermain Salju daripada Hibernasi

Singa dan beruang di cagar alam Pristina, Kosovo, lebih suka bermain di salju, daripada melakukan hibernasi sebagaimana kondisi alaminya.

Baca Selengkapnya

Pasukan NATO Kawal Perbatasan Kosovo dan Serbia, Ini Sebabnya

26 November 2023

Pasukan NATO Kawal Perbatasan Kosovo dan Serbia, Ini Sebabnya

Pasukan Inggris berpatroli di perbatasan Kosovo dan Serbia sebagai bagian dari kehadiran penjaga perdamaian NATO untuk mencegah kekerasan

Baca Selengkapnya

Buntut Konflik di Gaza, UEFA Tunda Laga Kosovo vs Israel di Kualifikasi Euro 2024

12 Oktober 2023

Buntut Konflik di Gaza, UEFA Tunda Laga Kosovo vs Israel di Kualifikasi Euro 2024

UEFA menunda semua laga kualifikasi Euro 2024 di Israel selama dua pekan ke depan akibat konflik Hamas vs Israel.

Baca Selengkapnya

Kosovo: Pengerahan Pasukan Serbia di Perbatasan Mirip Rusia ketika Akan Serbu Ukraina

2 Oktober 2023

Kosovo: Pengerahan Pasukan Serbia di Perbatasan Mirip Rusia ketika Akan Serbu Ukraina

Kosovo menilai pengerahan pasukan Serbia di perbatasan kedua negara seperti perilaku Rusia terhadap Ukraina sebelum invasi.

Baca Selengkapnya

Pria Serbia Bersenjata Baku Tembak dengan Polisi Kosovo, Empat Tewas

25 September 2023

Pria Serbia Bersenjata Baku Tembak dengan Polisi Kosovo, Empat Tewas

Para penyerang membarikade diri di sebuah biara Ortodoks Serbia dekat desa Banjska di wilayah Kosovo berpenduduk mayoritas Serbia.

Baca Selengkapnya

Kosovo - Serbia Panas, NATO Siap Turun Tangan

20 Juni 2023

Kosovo - Serbia Panas, NATO Siap Turun Tangan

Pasukan NATO di Kosovo siap menghadapi situasi apa pun jika tindakan kekerasan serupa dengan yang muncul baru-baru ini mengancam perdamaian.

Baca Selengkapnya

Presiden Aleksandar Vucic Prihatin Kekerasan di Kosovo yang Mengincar Warga Serbia

19 Juni 2023

Presiden Aleksandar Vucic Prihatin Kekerasan di Kosovo yang Mengincar Warga Serbia

Presiden Serbia Aleksandar Vucic memperingatkan ketegangan yang pecah di Provinsi Kosovo adalah kondisi terburuk dalam hampir seperempat abad

Baca Selengkapnya