Dewi Fortuna Anwar: Bakal Ada Resolusi Baru untuk Irak

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 14:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Dewi Fortuna Anwar memperkirakan akan ada resolusi baru bagi Irak yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB. Ia mengatakan resolusi ini mungkin lebih tegas, dan mungkin ada sedikit tekanan terhadap Irak. Mungkin resolusi baru ini akan memperbolehkan adanya pemantauan dari udara, tuturnya kepada Tempo News Room melalui saluran telepon, Kamis (6/2). Selama ini, Presiden Irak Saddam Husein, menurutnya, menganggap Resolusi 1441, resolusi sebelumnya bagai angin lalu saja. Dengan adanya sedikit tekanan dan paksaan, Saddam tidak bisa lagi menghalang-halangi dan terus bersembunyi dari tim inspeksi senjata PBB. Dengan adanya resolusi ini, menurutnya, Dewan Keamanan tidak akan memberikan mandat kepada Amerika untuk menyerang Irak. Karena pembuktian yang diajukan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Collin Powel, di depan Sidang Istimewa Dewan Keamanan PBB, Rabu (5/2), tidak begitu kuat seperti apa yang diperkirakan. Menurutnya, Powel memberikan bukti-bukti yang sudah usang. Pidato ini cukup penting tapi dunia internasional tidak menerima begitu saja melainkan skeptis terhadap apa yang ditampilkan. Bisa saja itu foto gedung di tempat lain, katanya. Posisi Amerika pasca presentasi Powell, menurut Dewi tampaknya akan berjalan dalam kerangka PBB. Walaupun demikian, Irak juga tidak berada dalam posisi yang menguntungkan, katanya. Karena Irak harus bisa mementahkan apa yang dituduhkan Amerika. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan, mengatakan, perang dengan Irak dapat dielakkan. Komentar ini dilontarkan setelah mendengarkan presentasi Collin Powell, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat di depan Sidang Istimewa Dewan Keamanan PBB dan tanggapan dari anggota dewan lainnya, Rabu (5/2). Saya tetap percaya bahwa perang dapat dihindari, kata Annan. Ini menunjukkan bahwa Amerika tetap punya keinginan untuk mempertimbangkan suatu penyelesaian yang damai untuk mengatasi krisis pelucutan senjata Irak. Menurutnya, pejabat Amerika sudah mengatakan bahwa mereka tidak percaya jika perang tidak terelakkan. Walaupun tahapannya sudah sampai begini, mereka tidak mengatakan penyelesaian damai sudah tidak ada, ujar Annan. Sejumlah anggota Dewan Keamanan sendiri tampaknya bersikukuh untuk menolak penyerangan Amerika terhadap Irak. Menteri Luar Negeri Cina, Tang Jiaxuan, yang berbicara setelah Powell, mengatakan bahwa tim inspeksi senjata PBB harus diberikan waktu lagi untuk membuktikan program senjata pembunuh massal Irak. Menurutnya, Beijing konsisten untuk memberikan waktu kepada tim inspeksi senjata di Irak dan mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB harus menjadi penengah bagi efektivitas tim ini. Ini adalah keinginan universal dari dunia internasional untuk melihat penyelesaian politik Irak dalam kerangka kerja PBB dan menghindari adanya perang, kata Tang. Cina juga menyerukan kepada Irak untuk melakukan pendekatan secara proaktif dengan penjelasan lebih jauh dan klarifikasi secepatnya serta bekerja sama dengan proses inspeksi tersebut. Sedangkan anggota Dewan Keamanan PBB yang lain, Perancis mengatakan, opsi perang akan ada bila tim inspeksi PBB gagal dalam melaksanakan tugasnya di negara 1001 malam tersebut. Kenapa harus perang jika sejauh ini masih ada ruang dalam Resolusi 1441 yang belum dieksplorasi sampai habis, kata Menteri Luar Negeri Perancis, Dominique de Villepin. Menurutnya, tim inspeksi senjata PBB yang mulai bekerja sejak 27 November 2001 harus lebih intrusif dan Perancis siap membantu dengan pesawat mata-mata, Mirage- VI untuk membantu penyelidikan. Perang, kata Villepin akan terjadi bila tim inspeksi gagal dan menemui jalan buntu. Menteri Luar Negeri Rusia, Igor Ivanov, juga menanggapi presentasi Powell dengan jawaban serupa. Menurutnya, presentasi Powell itu harus dilanjutkan oleh tim inspeksi PBB yang terdiri dari UNMOVIC dan IAEA. Informasi ini harus segera diverifikasi secepatnya oleh UNOMOVIC dan IAEA selama penyelidikan di Irak. Para ahli harus segera menganalisa dan memberikan suatu kesimpulan, kata Ivanov. (AFP/Edy Can)

Berita terkait

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

4 menit lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

8 menit lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

14 menit lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

19 menit lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Preview Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024

25 menit lalu

Preview Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024

Duel timnas U-23 Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 akan digelar Kamis malam WIB, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

27 menit lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

32 menit lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Anak Kedua Seleksi Timnas U-16, Darius Sinathrya: Apapun Hasilnya Tetap Bangga

33 menit lalu

Anak Kedua Seleksi Timnas U-16, Darius Sinathrya: Apapun Hasilnya Tetap Bangga

Anak kedua Darius Sinathrya dan Donna Agnesia, Diego memenuhi panggilan seleksi Timnas Indonesia U-16 di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangan Lanjutkan Kasus Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

37 menit lalu

Kapolri Pertimbangan Lanjutkan Kasus Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

40 menit lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya