Menteri Rwanda Bantah Pemerintah Berperan dalam Aneka Pembunuhan

Reporter

Editor

Selasa, 20 Juli 2010 11:39 WIB

Masyarakat Zimbawe mengantre untuk mendapatkan status sebagai pengungsi di Musina, Afrika Selatan, (16/9). (AP Photo)

TEMPO Interaktif, New York - Menteri Luar Negeri Rwanda tegas membantah bahwa pemerintah terlibat dalam tiga pembunuhan tingkat tinggi akhir-akhir ini, dengan mengatakan para penyidik dan wartawan harus mencari orang yang mencoba untuk menciptakan kekacauan menjelang pemilu mendatang.

Kritik-kritik bermunculan mengatakan pemerintah Rwanda melakukan pembrangusan terhadap perbedaan pendapat menjelang pemilihan presiden pada 9 Agustus, mengutip pembunuhan mantan pembangkang Rwanda Jendral Kayumba Nyamwasa, jurnalis oposisi Jean-Leonard Rugambage dan pemimpin oposisi Kagwa Rwisereka, dan penangkapan pengacara pertahanan Amerika Peter Erlinder.

"Kami tentu tidak bisa menjadi sebuah model pemerintahan bagi banyak orang, tapi kami bukan pemerintah bodoh, dan kita tidak mencoba untuk membunuh tiga orang sejalan tepat sebelum pemilu, pemilihan umum di mana kita percaya dengan kuat bahwa Presiden Paul Kagame akan menang, " kata Menteri Rwanda, Louise Mushikiwabo dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press, kemarin waktu New York (dinihari tadi WIB).

Sejak sedikitnya 500 ribu etnis Tutsi dan moderat Hutu terbunuh dalam genosida di Rwanda pada 1994, menurut menteri itu negerinya telah mengembangkan sebuah reputasi lebih aman, yang sangat penting untuk kelangsungan hidup dan pembangunan. "Maka kami menginginkannya. Untuk alasan buruk, (kasus pembunuhan itu) tak ubahnya seperti memulai menciptakan ketidakstabilan di kawasan."

AP | dwi a

Advertising
Advertising

Berita terkait

Emmanuel Macron Minta Maaf, Akui Prancis Terlibat Genosida Rwanda

27 Mei 2021

Emmanuel Macron Minta Maaf, Akui Prancis Terlibat Genosida Rwanda

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengakui Prancis terlibat dalam genosida Rwanda yang menewaskan 800.000 Tutsi dan Hutu moderat.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Konflik Rwanda, Genosida dan Perang Saudara

17 Mei 2020

Fakta tentang Konflik Rwanda, Genosida dan Perang Saudara

Kepolisian Paris telah menangkap pria paling dicari di Rwanda, Felicien Kabuga, seorang arsitek genosida yang menewaskan sekitar 800.000 orang.

Baca Selengkapnya

Pria Eks Salesman Pepsi Cola Dinobatkan Jadi Raja Rwanda  

14 Januari 2017

Pria Eks Salesman Pepsi Cola Dinobatkan Jadi Raja Rwanda  

Pria warga Inggris yang pernah menjadi salesman Pepsi Cola ini secara mengejutkan diangkat menjadi Raja Rwanda.

Baca Selengkapnya

Minta Maaf, Gereja Katolik Akui Terlibat Genosida di Rwanda  

22 November 2016

Minta Maaf, Gereja Katolik Akui Terlibat Genosida di Rwanda  

Gereja Katolik meminta maaf atas keterlibatannya melakukan genosida dalam perang saudara di Rwanda tahun 1994 yang menewaskan 800 ribu orang.

Baca Selengkapnya

Bos Genosida Rwanda Ditangkap di London  

23 Juni 2015

Bos Genosida Rwanda Ditangkap di London  

Pernah menjadi utusan pasukan perdamaian PBB.

Baca Selengkapnya

Gorila Mabuk Tonjok Fotografer

9 Februari 2015

Gorila Mabuk Tonjok Fotografer

Gorila seberat 250 kilogram itu mabuk karena kebanyakan
memakan batang bambu. Fotografer jadi korban.

Baca Selengkapnya

Rwanda Kalahkan Indonesia Soal Bersih dari Korupsi

1 November 2014

Rwanda Kalahkan Indonesia Soal Bersih dari Korupsi

Berdasarkan Transparancy International, Rwanda berada di

peringkat 50 teratas sebagai negara yang bersih dari korupsi.

Sedangkan Indonesia di 114.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Rwanda Dihukum di Jerman karena Genosida

19 Februari 2014

Wali Kota Rwanda Dihukum di Jerman karena Genosida

Onesphore Rwabukombe dinilai membantu pembunuhan setidaknya 450 pria, wanita dan anak-anak di kompleks gereja Kiziguro.

Baca Selengkapnya

Panglima Perang Kongo Akhirnya Dibawa ke Den Haag

22 Maret 2013

Panglima Perang Kongo Akhirnya Dibawa ke Den Haag

Bosco Ntaganda, komandan pemberontak yang dijuluki "Terminator" itu, menyerahkan diri ke Kedutaan Besar AS Senin lalu.

Baca Selengkapnya

Rwanda Penjarakan Pemimpin Oposisi

31 Oktober 2012

Rwanda Penjarakan Pemimpin Oposisi

Dituduh terlibat dalam pembunuhan massal pada 1994.

Baca Selengkapnya