Amerika Serikat: Ilmuwan Iran Bebas Meninggalkan Negara

Reporter

Editor

Rabu, 14 Juli 2010 12:20 WIB

Gambar yang di ambil dari Youtube, peneliti nuklir Iran Shahram Amiri. AP
TEMPO Interaktif, Amerika Serikat menegaskan ilmuwan nuklir Iran yang berada di negaranya karena sukarela dan bebas meninggalkannya.

Departemen Luar Negeri menolak klaim Teheran yang menyatakan Shahram Amiri berlindung di kedutaan besar Pakistan telah diculik oleh agen Amerika Serikat.

Ahli nuklir Iran ini menghilang sejak tahun lalu saat dia beribadah haji. Iran menuduh Arab Saudi menyerahkannya ke agen Amerika Serikat, namun Arab Saudi membantahnya.

Juni lali, tiga siaran video menyiarkan gambarnya namun ketiganya berisi informasi kontradiktif, dibandingkan dengan kisah aslinya.

Siaran pertama menyebutkan, dia berada di Amerika Serikat karena diculik agen Amerika Serikat dan Arab Saudi. Kedua, dia mengaku hidup bebas di Arizona, dan ketiga dia berhasil meloloskan diri dari para penculik. Senin petang, dia tiba di kedutaan besar Pakistan di Washington Seksi Urusan Iran di Amerika Serikat.

Media Iran melaporkan, Amiri bekerja sebagai seorang peneliti universitas di Teheran, tetapi beberapa laporan menyebutkan dia bekerja untuk organisasi energi atom negara serta menjadi ilmuwan nuklir yang dianggap kontroversial oleh Barat. Sementara itu, informasi lain mengatakan dia berada di sebuah rumah dengan alamt 2209 Wisconsin Avenue di Washington, Amerika Serikat.

Televisi jarangan Amerika Serikat, ABC News, melaporkan pada bulan Maret, Amiri telah membelot dan membanti agen rahasia CIA untuk sejumlah informasi bernilai tentang program nuklir Iran. NamunIran bulan ini menyatakan, Teheran punya buktibahwa Amiri ditahan Amerika Serikat.

Juru bicara Departemen Luar Negeri PJ Crowley mengatakan, "Dia berada di Amerika Serikat atas kemauannya sendiri, dia bebas pergi kemana dia mau."

"Buktinya, dia kemarin menjadwalkan kembali ke Iran. Namun tak bisa ke sana langsung, harus transit ke negara lain."

Reporter BBC di Washington Kim Ghattas mengatakan, tidak ada penerbangan langsung dari Amerika Serikat ke Iran dan kedua negara tak memiliki hubungan diplomatik. Mengutip keterangan Crowley, dia menambahkan Amiri meminta bantuan pihak berwenang Amerika agar dia bisa meninggalkan Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki mengatakan kepada wartawan pada acara jumpa pers, Amiri diculik saat beribadah haji di Mekah dan dibawa ke Amerika Serikat. Dia katakan, Amiri harus diizinkan kembali ke rumah "tanpa syarat."

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan, Amiri bebas pergi kemana dia mau. "Dia bebas pergi, faktanya dia menjadwalkan diri kembali ke Iran kemarin. Itu keputusan yang dia buat sendiri."

"Sangat kontras, Iran terus menahan pemuda Amerika Serikat dan mengabaikan permintaan kami agar mereka dibebaskan, serta mengizinkan kembali ke keluarganya atas nama kemanusiaan."

Clinton juga menyebut soal hilangnya mantan anggota FBI Robert Levinson pada 2007 di Iran.

REUTERS | CHOIRUL





Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya