TEMPO Interaktif, Virginia - Dua tersangka yang diduga telik sandi Rusia mengakui bahwa mereka adalah warga negara Rusia yang tinggal di Amerika Serikat dengan identitas palsu.
Michael Zottoli dan Patricia Mills mengatakan kepada pihak berwenang bahwa nama asli mereka Mikhail Kutzik dan Natalia Pereverzeva. Pengakuan ini diungkapkan jaksa di pengadilan pada hari Jumat.
Pasangan itu ditangkap di Arlington, Virginia, di mana mereka hidup sebagai sepasang suami istri dengan dua anak muda. Zottoli dan Mills, bersama dengan ketiga terdakwa, Mikhail Semenko, kini ditahan selama persidangan di pengadilan federal di Alexandria, Virginia.
Sebelumnya, 11 orang ditahan dalam minggu ini sehubungan dengan kasus mata-mata. Enam terdakwa lain sudah muncul di pengadilan dan satu orang, Vicky Palaez, diberikan jaminan dengan tahanan rumah yang tetap dimonitor.
Dalam pengajuan pengadilan, jaksa mengatakan, Zottoli dan Mills memiliki uang sebanyak US$100.000 atau sekitar Rp 900 juta, paspor palsu dan dokumen identitas lainnya yang disimpan di safe deposit box.
Menurut dokumen pengadilan, Zottoli mengklaim menjadi warga negara Amerika, lahir di Yonkers, New York, dan menikah dengan Mills, yang mengaku warga negara Kanada.
ITN| NUR HARYANTO