Dana Protes Kaus Merah Terungkap

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juni 2010 10:29 WIB

Aksi pendukung Perdana Menteri terguling Thaksin Shinawatra di Bangkok, Thailand. REUTERS/Kerek Wongsa

TEMPO Interaktif, Bangkok - Departemen Investigasi Khusus (DSI) Thailand mengungkapkan, keluarga Thaksin Shinawatra telah menarik uang hingga triliunan rupiah dari rekening mereka selama berlangsungnya protes yang digelar kelompok Kaus Merah.

Temuan lainnya, kata DSI, sejumlah besar dana itu kemudian ditransfer ke rekening anggota parlemen dari partai oposisi Puea Thai, pemimpin Kaus Merah, dan demonstran selama sembilan bulan.

Menurut sumber di DSI, hal itu diketahui dari penelusuran rekening milik 86 orang dan sejumlah perusahaan yang dicurigai mendanai aktivitas kejahatan selama protes berlangsung. Investigasi mencakup transaksi keuangan pada periode September 2009 sampai Mei tahun ini.

Dari hasil investigasi, DSI menemukan bahwa anggota keluarga Thaksin, bekas perdana menteri Thailand yang terjungkal dari kursinya pada 2006, menarik dana dalam jumlah besar dari rekening mereka sejak 28 April, saat kelompok Kaus Merah, yang merupakan pendukung Thaksin, semakin intensif menggelar protes.

Pada 28 April, empat anggota keluarga Thaksin secara bersamaan menarik dana dari rekening masing-masing. Keempatnya adalah anak laki-laki Thaksin, Panthongtae; anak perempuan Thaksin, Pinthongta; saudara ipar Thaksin, Bannapot Damapong; dan saudara bungsu Thaksin, Yingluck.

Menurut DSI, uang-uang itu kemudian masuk dan keluar dari rekening politikus Puea Thai, yang mewakili provinsi basis Kaus Merah. Transaksi ini berlangsung sejak akhir September tahun lalu. Sebagian besar uang tersebut telah diambil walaupun masih ada beberapa yang disisakan di rekening.

Sedangkan pemimpin Kaus Merah yang menerima kucuran antara lain Kwanchai Praipana, Veera Musikapong, dan Weng Tojirakarn. Menurut DSI, transaksi keuangan hampir terjadi setiap hari. Pada beberapa kasus, penarikan dari rekening pemimpin Kaus Merah dilakukan melalui "anjungan tunai mandiri" (ATM).

Wakil Perdana Menteri Suthep Thaugsuban mengatakan mereka telah dimintai keterangan oleh Pusat Resolusi Situasi Darurat untuk mengklarifikasi transaksi keuangan mereka. "Kami akan memberi kesempatan kepada mereka untuk menjelaskan bagaimana mereka menarik uang yang jumlahnya begitu besar dan mengapa 100 ribu baht ditarik setiap hari melalui ATM," kata Suthep. "Apakah untuk mendanai teror?"
Masih kata Suthep, petugas telah mengantongi bukti dari rekening setiap tersangka. Jika dana itu ternyata digunakan untuk mendukung terorisme, mereka akan diadili.

BANGKOK POST | SUNARIAH

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya