Etnis Uzbeks mengungsi ke dekat perbatasan Kyrgyz-Uzbek, di Kyrgyzstan (12/6) akibat serangan etnis Kyrgyz. AP/D. Dalton Bennett
TEMPO Interaktif, Osh - Pembakaran rumah-rumah miilik warga Uzbek masih terus berlanjut di Kota Osh, Kirgistan. Para penghuni yang berupaya kabur juga ditembaki.
Etnis Uzbek yang minoritas menuduh sekelompk Kirgis berupaya membasmi mereka. “Ya Allah tolong kami! Mereka membunuh orang-orang Uzbek seperti binatang,” kata seorang relawan kemanusiaan Uzbek, Alisher Sabirov, dari Kota Osh.
Menurut mantan wakil ketua parlemen ini, tentara pemerintah tidak melaksanakan perintah tembak di tempat terhadap para perusuh Kirgis. “Ini genosida,” ujar Takhir Maksitov dari kelompok hak asasi Warga Melawan Korupsi.
Sejauh ini, angka korban tewas dalam kerusuhan etnis di Kirgistan 113. Namun jumlah yang terbunuh kemungkinan besar lebih banyak dari data itu. Para saksi mata menyaksikan banyak mayat bergelimpangan di jalan-jalan. Bahkan Komite Palang Merah Internasional mendapatkan sekitar 100 jenazah dimakamkan dalam satu liang.
Pemerintah sementara Kyrgyzstan, yang tengah berjuang mengatasi kekerasan etnik dan menyiapkan polisi dan militer yang tangguh, meminta Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) mengirimkan satuan polisi internasional. Tujuannya agar ditempatkan di negeri Asia Tengah tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat telah mengirim Robert Blake sebagai tuusan ke Kirgistan. Ia dijadwalkan bertemu dengan para pejabat negara itu Jumat dan Sabtu mendatang.