Dipenjara dan Dicambuk Akibat Ciuman  

Reporter

Editor

Senin, 14 Juni 2010 09:42 WIB

sxc.hu
TEMPO Interaktif, Riyadh -Gara-gara mencium seorang wanita di sebuah pusat belanja, seorang pemuda di Arab Saudi dijatuhi hukuman penjara empat bulan dan dicambuk 90 kali. Tak hanya itu, seperti dilaporkan Sabtu lalu, pemuda 20-an tahun itu juga dilarang mengunjungi mal selama dua tahun. Sedangkan si wanita akan disidangkan secara terpisah.

Seperti diwartakan surat kabar Al-Yom, adegan "tak bermoral" yang dilakukan di depan pengunjung lainnya itu dipergoki polisi agama Saudi melalui kamera mal. Polisi langsung meringkus pemuda tersebut bersama dua wanita lainnya.

Dalam rekaman kamera, pemuda itu terlihat bersama seorang perempuan yang duduk di sebuah kursi. Mereka kemudian berciuman dan berpelukan. Tapi tak jelas apa yang dilakukan perempuan satunya lagi. Baik pemuda maupun wanita itu tak diketahui identitasnya.

Kejadian ini bukan yang pertama terjadi di Arab Saudi. Aturan ketat yang diterapkan pemerintah Saudi tentang pergaulan antara laki-laki dan perempuan bukan muhrim membuat polisi agama seperti tak jemu-jemu menangkap dan memenjarakan pasangan bukan muhrim yang kepergok tengah berduaan. Bahkan, untuk pasangan yang hanya duduk bersama di restoran atau warung kopi pun, jika bukan muhrim, diciduk. Polisi agama juga selalu berpatroli di tempat-tempat umum untuk memastikan kaum Hawa menutup kepala mereka dan tidak berdandan.

AP | SUNARIAH

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya