Obama Batal ke Indonesia dan Australia  

Reporter

Editor

Jumat, 4 Juni 2010 11:31 WIB

REUTERS/Jim Young
TEMPO Interaktif, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama batal mengunjungi Indonesia dan Australia, 13-19 Juni. Demikian kabar dari Gedung Putih, Jumat (4/6).

Pembatalan ini diduga terkait dengan masalah krisis lingkungan di pantai Louisiana akibat tumpahan minyak di Teluk Meksiko.

Pembatalan ini merupakan kedua kalinya. Obama sebelumnya membatalkan kunjungan ke Indonesia dan Australia, Maret, karena adanya tekanan dari Kongres soal Undang-undang Kesehatan sehingga kunjungan itu dibatalkan.

Juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan kepada Reuters melalui email bahwa penundaan kunjungan itu akibat masalah tercemarnya lingkungan akibat tumpahan minyak di Teluk Meksiko. "Jumat (4/6), Presiden mengunjungi pantai Teluk Louisiana. Ini kunjungan ketiganya sejak minyak tumpah," demikian keterangan Gedung Putih.

Gedung Putih menyampaikan pernyataan bahwa Obama telah berbicara dengan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd dan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis malam, untuk menjelaskan keputusan tersebut. Perjalanan dijadwalkan 13-19 Juni.

"Presiden Obama menegaskan kembali komitmennya dengan sekutu dekat kami Australia dan bersahabatan yang medalam dengan Indonesia. Beliau merencakanan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kevin Ruud dan Presiden Yudhoyono pada pertemuan G8 di Kanada," demikian Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Rencana kedatangan Obama ke Indonesia mendapatkan kecaman dari berbagai organisasi massa Islam. Di antaranya Hizbut Tahirir Indonesia (HTI) Cabang Tegal, Jawa Tengah.

Organisasi ini menggelar unjuk rasa, Ahad (14/3), di Tegal dengan cara longmarch menuju Kantor Balaikota Tegal untuk menyampaikan orasi penolakan. Obama, demikian pernyataan HTI, dianggap menjajah Muslim bukan hanya secara fisik tapi juga sosial, ekonomi, politik, dan budaya.


REUTERS | CHOIRUL


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya