Aktivis: Israel Menyerang Kapal Tanpa Peringatan

Reporter

Editor

Rabu, 2 Juni 2010 19:15 WIB

Tentara Israel mengarahkan senjatanya ke geladak kapal Turki Mervi Namara yang mengangkut bantuan menuju ke Jalur Gaza. AP/IHH via APTN
TEMPO Interaktif, Amman - Komando Angkatan Laut Israel menggunakan pentungan, gas air mata, granat kejut, peluru karet, dan peluru tajam saat menyerang kapal bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Demikian keterangan aktivis yang dideportasi Israel ke Yordania, Rabu (2/6).

"Israel menyerang kami tanpa peringatan terlebih dahulu," kata Norazma Abdullah dari Malaysia, salah seorang dari 124 aktivis yang dideportasi ke Yordania sekitar pukul 7.30 pagi waktu setempat.

"Mereka menembakkan beberapa peluru karet namun setelah itu menggunakan peluru tajam. Lima orang meninggal di tempat dan setelah itu kami menyerah," kata Abdullah yang berada dikapal Turki Mavi Marmara, tempat para korban berjatuhan.

Abdullah berbicara kepada Reuters dekat jembatan sungai di Yordania, mengatakan pasukan komando Israel kemudian menahan para aktivis selama 15 jam hingga mereka tiba di pelabuhan Israel, Ashdod.

Sembilan orang, Senin, dilaporkan tewas di atas enam konvoi kapal yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Jalur Gaza dibawah blokade Israel.

Israel mengatakan, para aktivis menyerang pasukan komando saat mereka memasuki teritorial dengan kapal Turki, pasukannya terpaksa menembak mereka untuk membela diri setelah para aktivis memukuli, menikam, dan merebut senjata pasukannya.

Abdullah mengatakan armada kapal Turki berada di lebih kurang 68 mil laut atau 108 kilometer dari batas pantai Gaza ketika kapal tersebut diserang.

"Rencana kami sebenarnya berhenti di sana dan meminta ijin Israel sebelum kami memasuki perairan jika mereka menolak, kami tinggal di atas laut untuk protes, tetapi mereka menyerang kami sebelum kami berubah pikiran," tambah Abdullah.

Para aktivis dari berbagai negara yang disuir ke Yordania berasal dari Kuwait, Aljazair, Lebanon, Malaysia, dan Indonesia. Mereka di antara 682 orang yang ditahan Israel.

Abdul Rahman Failakawee aktivis asal Kuwait mengatakan Israel menggunakan senjata tempur untuk melumpuhkan konvoi kapal.

"Serangan secara keseluruhan barbar," katanya melalui telepon dari sebuah bus yang mengangkut para aktivis. "Mereka menggunakan senjata yang diperbolehkan dan mungkin tak diperbolehkan yaitu peluru karet, peluru tajam, bom gas mata. Mereka juga menggunakan pentungan saat mereka mendarat untuk menguasai kapal."

Uskup Agung Hilarian Capucci, seorang uskup Gereja Katolik Yunani dari Yerusalem yang dipenjara Israel 1974 dan akhirnya dideportasi, mengatakan serangan marinir tak memiliki dasar.

"Perjalanan kami ke Gaza adalah perjalan kasih dan Tuhan bersama kami. Tindakan brutal Israel terhadap orang-orang yang membawa kasih kepada masyarakat yang dikepung mengundang kecaman dunia."

REUTERS | CHOIRUL


Berita terkait

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza

Baca Selengkapnya

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.

Baca Selengkapnya

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.

Baca Selengkapnya

Terjepit di Jalur Gaza

11 Oktober 2023

Terjepit di Jalur Gaza

Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

3 Agustus 2018

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.

Baca Selengkapnya

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

18 Juli 2018

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.

Baca Selengkapnya