Perempuan Arab Saudi Hadapi Masalah Pengangguran  

Reporter

Editor

Jumat, 28 Mei 2010 09:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jeddah - Para perempuan Arab Saudi yang baru lulus sekolah kini menghadapi masalah pengangguran untuk jangka panjang. Penyebabnya karena kaum hawa terlalu pilih-pilih pekerjaan yang tersedia di pasar kerja. Kondisi ini mengakibatkan tingkat pengangguran di kalangan perempuan Saudi terus meningkat.

Menurut Pusat Statistik dan Informasi, tingkat pengangguran di kalangan wanita Saudi sebesar 28,4 persen pada 2009. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada 2008 yang jumlahnya 26,9 persen.

Faktor budaya dan tradisi sering kali memainkan peranan penting dalam peningkatan pengangguran di kalangan wanita Saudi, terutama ketika mereka menolak pekerjaan tertentu seperti sebagai pelayan, penata rambut atau kasir.

"Departemen Tenaga Kerja, Kamar Dagang dan Industri dan Sumber Daya Manusia pemerintah Saudi tidak dapat dipersalahkan atas masalah ini," kata Dr Aisha Netto, pemilik sebuah perusahaan optik dan anggota Kamar Dagang dan Industri (JCCI) Jeddah, Kamis waktu setempat.

Ia mengatakan, di Arab Saudi peluang kerja kebanyakan hanya tersedia untuk laki-laki. Keadaan ini meningkatkan jumlah pengangguran di kalangan wanita Saudi. Pejabat di instansi pemerintah telah berupaya yang terbaik untuk menciptakan kesempatan kerja bagi kaum perempuan Saudi. Namun sayangnya masyarakat Saudi masih berkeras menentang berbagai peluang kerja yang tersedia bagi kaum perempuan.

"Lebih dari 800 karier dan pekerjaan mungkin tersedia bagi wanita Saudi, tetapi masyarakat perempuan Saudi tidak mau mengejar kesempatan ini," ujarnya.

Menurut dia, Kementerian Tenaga Kerja telah memutuskan untuk menawarkan kesempatan kerja yang lebih luas bagi kaum perempuan. Pemerintah mengizinkan perempuan untuk bekerja sebagai kasir di mal. Namun penerapan strategi ini sangat sulit, karena kesempatan ini ditolak oleh banyak keluarga di Saudi. "Keluarga Saudi tetap setia kepada tradisi kuno," katanya.

"Rekrutmen perempuan sebagai kasir di toko-toko berarti pemilik toko harus mengganti staf laki-laki dengan staf perempuan yang diizinkan oleh pihak keluarganya hanya untuk bekerja di dalam toko. Jadi dekorasi toko perlu diubah juga," tambah Aisha Netto.


ARABNEWS l BASUKI RAHMAT N

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya