Republik Menang di Kampung Halaman Obama

Reporter

Editor

Senin, 24 Mei 2010 12:34 WIB

Presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama berbelanja bersama anaknya saat berlibur ke Hawaii (27/12). Foto: AP/Lawrence Jackson
TEMPO Interaktif, Honolulu -Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendapat pukulan telak kedua. Setelah kalah oleh Partai Republik di basis Demokrat di Massachusetts, kini Demokrat kembali kalah dalam pemilihan kursi parlemen di kampung halaman Obama di Hawaii. ”Ini adalah hari penting. Kami telah mengirim pesan kepada kongres dan Partai Demokrat bahwa kongres tidak dimiliki oleh salah satu partai politik, tapi oleh masyarakat,” kata Charles Djou.

Djou, 39 tahun, mematahkan dominasi Demokrat yang hampir 20 tahun menguasai distrik tempat Obama lahir dan dibesarkan itu. Ia mengalahkan dua jago Demokrat yaitu Colleen Hanabusa dan Ed Case. Djou mendapat 67.610 suara atau 39,4 persen, sedangkan Hanabusa meraih 52.802 suara atau 30,8 persen dan Ed Case menerima 47.391 suara atau 27,6 persen.

Putra imigran dari Cina dan Thailand ini akan menggantikan Neil Abercrombie yang mengundurkan diri. Djou akan menduduki kursi yang ditinggalkan Abercrombie hingga akhir akhir masa jabatannya tahun ini. Pada November mendatang, dua partai itu akan kembali bertarung untuk masa jabatan yang baru.

Kendati bersifat paruh waktu, Partai Republik melihat kemenangan itu sebagai pernyataan kuat untuk pertarungan November nanti. Obama dalam pemilu presiden dua tahun lalu meraih kemenangan besar di distrik ini: 72 persen suara. ”Kemenangan ini adalah bukti pesan yang konservatif bahwa pemerintah perlu menurunkan beban pajak, menciptakan lapangan kerja dan akuntabel,” kata Ketua Komite Nasional Partai Republik Michael Steele.

Dalam kampanyenya, Djou menekankan pada isu pajak dan pengeluaran pemerintah pada saat ekonomi Hawaii yang ditopang oleh pariwisata sedang mengalami masalah. Ia juga menyingung soal pekerja dan tingkat pengangguran yang hampir dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir. ”Ini bukan saatnya bagi kita untuk berpuas diri. Ini waktu untuk melipatgandakan usaha untuk membawa perubahan dan memulihkan bangsa menuju kemakmuran,” kata Djou.

Gubernur Linda Lingle dari Republik mengatakan kemenangan Djou itu menunjukkan bahwa pemilih "mencari orang yang tidak terikat dengan kepentingan-kepentingan khusus."

Sebaliknya Demokrat melihat kemenangan itu sebagai ”berumur pendek”. Ketua Komite Kampanye Kongres dari Partai Demokrat Chris Van Hollen mengatakan bahwa kenyataan kandidat Demokrat bersama-sama menerima lebih dari 50 persen suara, ”menunjukkan bahwa prospek Demokrat sangat baik pada November nanti.”

”Distrik ini masih sebuah distrik milik Demokrat,” kata Hanabusa, menunjuk suara gabungan Partai Demokrat yang mencapai 58 persen. ”Kami bersemangat untuk memulai dari awal lagi,” ujar Hanabusa yang merupakan generasi-keempat Amerika keturunan Jepang, optimistis.

AP | YR

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya