Djou, 39 tahun, mematahkan dominasi Demokrat yang hampir 20 tahun menguasai distrik tempat Obama lahir dan dibesarkan itu. Ia mengalahkan dua jago Demokrat yaitu Colleen Hanabusa dan Ed Case. Djou mendapat 67.610 suara atau 39,4 persen, sedangkan Hanabusa meraih 52.802 suara atau 30,8 persen dan Ed Case menerima 47.391 suara atau 27,6 persen.
Putra imigran dari Cina dan Thailand ini akan menggantikan Neil Abercrombie yang mengundurkan diri. Djou akan menduduki kursi yang ditinggalkan Abercrombie hingga akhir akhir masa jabatannya tahun ini. Pada November mendatang, dua partai itu akan kembali bertarung untuk masa jabatan yang baru.
Kendati bersifat paruh waktu, Partai Republik melihat kemenangan itu sebagai pernyataan kuat untuk pertarungan November nanti. Obama dalam pemilu presiden dua tahun lalu meraih kemenangan besar di distrik ini: 72 persen suara. ”Kemenangan ini adalah bukti pesan yang konservatif bahwa pemerintah perlu menurunkan beban pajak, menciptakan lapangan kerja dan akuntabel,” kata Ketua Komite Nasional Partai Republik Michael Steele.
Dalam kampanyenya, Djou menekankan pada isu pajak dan pengeluaran pemerintah pada saat ekonomi Hawaii yang ditopang oleh pariwisata sedang mengalami masalah. Ia juga menyingung soal pekerja dan tingkat pengangguran yang hampir dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir. ”Ini bukan saatnya bagi kita untuk berpuas diri. Ini waktu untuk melipatgandakan usaha untuk membawa perubahan dan memulihkan bangsa menuju kemakmuran,” kata Djou.
Gubernur Linda Lingle dari Republik mengatakan kemenangan Djou itu menunjukkan bahwa pemilih "mencari orang yang tidak terikat dengan kepentingan-kepentingan khusus."
Sebaliknya Demokrat melihat kemenangan itu sebagai ”berumur pendek”. Ketua Komite Kampanye Kongres dari Partai Demokrat Chris Van Hollen mengatakan bahwa kenyataan kandidat Demokrat bersama-sama menerima lebih dari 50 persen suara, ”menunjukkan bahwa prospek Demokrat sangat baik pada November nanti.”
”Distrik ini masih sebuah distrik milik Demokrat,” kata Hanabusa, menunjuk suara gabungan Partai Demokrat yang mencapai 58 persen. ”Kami bersemangat untuk memulai dari awal lagi,” ujar Hanabusa yang merupakan generasi-keempat Amerika keturunan Jepang, optimistis.
AP | YR