Pemimpin Kaos Merah Ditangkap, 17 Gedung Dibakar

Reporter

Editor

Rabu, 19 Mei 2010 21:33 WIB

Seorang pengunjuk rasa anti pemerintah tewas saat bentrok antara pengunjuk rasa anti pemerintah kaus merah dan pasukan militer Thailand di Bangkok, Thailand, Rabu (19/5). Tujuh pemimpin gerakan Kaus Merah, Rabu sore waktu setempat, menyerahkan diri setelah pasukan militer menyerbu barikade perkemahan yang menyebabkan dua orang demonstran dan seorang fotografer Italia tewas. AP Photo/Vincent Yu
TEMPO Interaktif, Bangkok - Kerusuhan besar meledak di Bangkok kemarin setelah militer Thailand melancarkan operasi memberangus aksi demonstrasi anti pemerintah, kelompok Kaos Merah. Serangan ke jantung perkemahan sekitar 3.000 demonstran itu dibalas dengan membakar sedikitnya 17 gedung penting.

Gedung-gedung yang menjadi sasaran amukan para pengunjuk rasa antara lain, gedung-gedung bank, Bursa Efek Thailand, kompleks Central World. Mal terbesar kedua di Asia Tenggara yang dioperasikan Central Pattana PCL juga dibakar. Mal itu luluh dilalap api setelah sebelumnya dijarah. Media lokal mengutip gubernur Bangkok bahwa dia tak mau ambil risiko menerjunkan truk pemadam kebakaran karena takut diserang. Asap hitam dari gedung-gedung yang terbakar membubung ke angkasa saat matahari terbenam.

"Malam ini akan menjadi malam yang amat menakutkan," juru bicara pemerintah Panitan Wattanayagorn.

Karena kerusuhan itu Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva memberlakukan jam malam di Bangkok. Disiarkan di televisi, disebutkan bahwa warga tidak diperbolehkan keluar rumah mereka dari pukul 8 malam kemarin hingga 6 pagi ini, kecuali mereka memiliki izin dari pihak berwewenang.

Pemerintah juga "mengontrol" siaran secara tidak langsung. "Pemerintah menayangkan perkembangan terakhir secara simultan di semua stasiun teve," kata Panitan.

Massa pendukung Kaos Merah kemarin juga menyerang stasiun teve pendukung pemerintah, Channel 3. Mobil di luar gedung dibakar. Kru televisi panik. Seorang presenter meminta bantuan polisi lewat situs mikroblog Twitter. "Kami di Channel 3 butuh bantuan dari tentara, polisi," tulis presenter Patcharasri Benjamasa

Reuters/Bangkok Post/AP/dwi arjanto

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya