Lebih dari Seratus Diplomat Terjebak di Zona Perang Bangkok

Reporter

Editor

Minggu, 16 Mei 2010 04:33 WIB

Merunduk untuk menghindari peluru nyasar
TEMPO Interaktif, Bangkok -Lebih dari 100 staf Kedutaan Jepang di Thailand terjebak di tengah adu senjata dan ledakan tatkala pecah bentrokan antara tentara dan para demonstran Kaus Merah. Departemen Luar Negeri Thailand mengutus sepasukan tentara guna mengeluarkan 110 orang yang terdiri atas diplomat dan staf lokal di sana.

Misi diplomatik Perserikatan Bangsa-Bangsa di sana juga menutup kedutaan mereka. Begitu pun Kedutaan Amerika Serikat. Evakuasi terhadap keluarga diplomat dan staf kedutaan pun dilakukan. Washington mengeluarkan peringatan kepada warganya agar menghindari Thailand.

Tori Anderson, yang kebetulan tinggal di dekat kamp Kaus Merah di persimpangan Ratchaprasong, mengaku tak bisa tidur sejak Jumat malam tatkala bentrokan mulai pecah. "Saya pernah di tinggal di Pakistan dan Afganistan, tapi di sini situasinya beda. Atmosfernya sungguh-sungguh mencekam,” ujarnya. “Tentara bersenjata di mana-mana.”

Ini karena pada Jumat malam itu tentara mulai melancarkan serangan terhadap para demonstran yang tak menggubris ultimatum pemerintah untuk membubarkan diri. Tentara mulai memakai peluru tajam dan gas air mata guna mengusir paksa para demonstran yang berkeras bertahan. Sebaliknya, massa Kaus Merah membalas dengan roket dan bom molotov.

"Kami akan terus melawan sampai pemerintah mengambil tanggung jawab," kata seorang pemimpin Kaus Merah, Kwanchai Praipana. Adapun pemerintah tetap bertekad menggusur Kaus Merah. "Tugas kami meminta Kaus Merah segera mengakhiri aksi-aksi pawai unjuk rasa," ujar juru bicara Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban, Kolonel Sansern Kaekamnerd.

Pemerintah Cina mengaku prihatin atas krisis di sana. "Sebagai salah satu tetangga dekat Thailand, kami amat prihatin," kata juru bicara Menteri Luar Negeri Cina, Ma Zhaoxu. Sejumlah negara anggota Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara pun melarang warganya pergi ke Thailand.

BANGKOK POST | BBC | NST | XINHUA | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya