Faisal Shahzad, Tersangka Pengebom Times Square, Bangkrut Dililit Utang

Reporter

Editor

Rabu, 5 Mei 2010 13:09 WIB

Faisal Shahzad. AP/Orkut.com
TEMPO Interaktif, Islamabad - Faisal Shahzad adalah tersangka teroris dan dituding menggunakan sebuah senjata perusak massal dalam bom mobil yang gagal di Times Square, New York City, Amerika Serikat. Dia ditangkap di Bandara John F. Kennedy saat hendak terbang ke Dubai, Senin lalu.

Shahzad lahir pada Juni 1979 di kota Pabbi, terletak di barat laut ibukota Pakistan, Islamabad.

Dia adalah putra Baharul Haq, seorang mantan Marsekal Muda Angkatan Udara dan Wakil Presiden dan General Manager Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan, menurut Kifyat Ali, sepupu ayahnya.

Menurut para pejabat Amerika Serikat, Shahzad menjadi warga negara Amerika pada tahun 2009, tak lama sebelum bertolak ke Pakistan untuk apa yang dikatakannya adalah tinggal lima bulan untuk mengunjungi orang tuanya.

Dia telah menikah dengan dua anak, dan istri dan anak-anaknya diyakini tinggal di Pakistan, ujar seorang sumber kepada kantor berita Associated Press.

Shahzad adalah lulusan dari University of Bridgeport di negara bagian Connecticut dengan gelar BA dalam aplikasi komputer dan sistem informasi pada tahun 2000. Pihak universitas itu menjelaskan dia kemudian kembali untuk mendapatkan gelar Master of Business Administration pada tahun 2005.

Shahzad bekerja selama sekitar tiga tahun sebagai analis keuangan junior di Affinion Group, perusahaan pemasaran dan konsultasi bisnis, berlokasi di Norwalk, Connecticut. Namun dia meninggalkan perusahaan itu pada bulan Juni 2009.

Shahzad dulu tinggal di lantai rumah-cokelat keabu-abuan gaya kolonial dengan dua halaman miring dalam lingkungan kelas pekerja di Shelton, Connecticut, Amerika. Shahzad membeli rumah senilai $ 273.000 dan kehilangan karena penyitaan tahun lalu.

Frank DelVecchio, broker yang mencoba menjualkannya untuk Shahzad, bilang bahwa Shahzad menyuruhnya untuk membiarkan bank mengambil rumah sebagai pengganti karena ia telah berutang terlalu banyak dan berencana untuk mudik kembali ke Pakistan.

Aljazeera.net | dwi arjanto

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya