TEMPO Interaktif, Bangkok - Para demonstran dari kelompok United Front for Democracy against Dictartorship (UDD) atau lebih dikenal Kaos Merah tak bakal menyerbu lagi Rumah Sakit Chulalongkorn, Bangkok. Demikian konfirmasi pagi tadi oleh wakil kelompok itu Weng Tojirakarn.
Weng menambahkan bahwa penggrudukan terhadap rumah sakit pemerintah pada kemarin malam oleh sekelompok Kaos Merah dan pengawalnya yang dipimpin oleh pentolan lain, Payap Panket, adalah tidak sah.
“UDD bakal melakukan konferensi pers sekitar jam 10 pagi ini untuk secara resmi meminta maaf kepada Direktur RS Chulalongkorn. Semua anggota Kaos Merah diperintahkan untuk menahan diri tidak memasuki rumah sakit itu,” tegas Weng.
Sebelumnya semalam mereka mengancam akan menggruduk Chulalongkorn hari ini untuk memastikan pemerintah tak memakainya sebagai persinggahan para tentara.
Direktur RS Chulalongkorn, Adisorn Patradul berkukuh tak ada satu orang pun tentara di dalam rumah sakitnya dan sempat melarang anggota Kaos Merah memasuki rumah sakit itu buat menyelidiki, tapi kemudian memperbolehkan Payap masuk. Tak lama kemudian dia keluar dan tak menemukan satupun buruannya.
Bangkok Post/dwi arjanto
Weng menambahkan bahwa penggrudukan terhadap rumah sakit pemerintah pada kemarin malam oleh sekelompok Kaos Merah dan pengawalnya yang dipimpin oleh pentolan lain, Payap Panket, adalah tidak sah.
“UDD bakal melakukan konferensi pers sekitar jam 10 pagi ini untuk secara resmi meminta maaf kepada Direktur RS Chulalongkorn. Semua anggota Kaos Merah diperintahkan untuk menahan diri tidak memasuki rumah sakit itu,” tegas Weng.
Sebelumnya semalam mereka mengancam akan menggruduk Chulalongkorn hari ini untuk memastikan pemerintah tak memakainya sebagai persinggahan para tentara.
Direktur RS Chulalongkorn, Adisorn Patradul berkukuh tak ada satu orang pun tentara di dalam rumah sakitnya dan sempat melarang anggota Kaos Merah memasuki rumah sakit itu buat menyelidiki, tapi kemudian memperbolehkan Payap masuk. Tak lama kemudian dia keluar dan tak menemukan satupun buruannya.
Bangkok Post/dwi arjanto
