Perdana Menteri Thailand Sebut Dua Jenderal di Belakang Gerakan Demonstran  

Reporter

Editor

Minggu, 25 April 2010 12:19 WIB

Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva berpidato di televisi selepas bentrokan di Bangkok yang menelan korban jiwa pada Sabtu (10/4).
TEMPO Interaktif, Bangkok -Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva dalam siaran televisi menyebut dua jenderal terkait dengan gerakan demonstrasi kelompok Kaus Merah pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Dua jenderal itu adalah Mayor Jenderal Angkatan Darat Khattiya Sawasdiphol dan mantan Kepala Angkatan Darat Jenderal Chavalit Yongchaiyudh.

Siaran televisi itu direkam Sabtu dan baru ditayangkan Minggu. Abhisit menyebut kedua jenderal itu terhubung dengan master plan gerakan demonstran. "Semuanya terhubung. Semua nama seperti Seh Daeng [Khattiya], Jenderal Chavalit, dan lain-lain, bukan sebuah kasus kebetulan," kata Abhsit.

Komandan militer Jenderal Anupong Paojinda juga menyebut beberapa pensiunan tentara dan tentara aktif terlibat dalam serangan bersenjata dalam insiden di jembatan Phan Fa dua pekan lalu dan di kawasan Silom Kamis malam lalu. Dua insiden itu menewaskan 25 orang.

Dalam wawancara televisi bersama perdana menteri, Anupong mengatakan militer akan membantu polisi dalam menyingkirkan semua senjata yang digunakan teroris yang menyusup di kerumunan massa Kaus Merah.

Anupong mengatakan militer Thailand tetap bersatu. "Kami masih setia sebagai kekuatan bangsa, rakyat dan raja," katanya. "Beberapa orang mungkin bermasalah, tapi itu tidak signifikan. Institusi Angkatan Darat tetap solid seperti saya katakan."

Keterlibatan Jenderal Khattiya diketahui dari pengakuan Methee Amornwuthikul yang ditangkap pemerintah sebelumnya. Methee mengaku melakukan tindakan sabotase dengan menembakkan granat selama kekacauan pada 10 April di dekat Monumen Demokrasi. Ia juga menyebut sebagai ajudan Khattiya.

Namun Khatiya membantan bahwa Methee adalah ajudannya seperti diklaim pemerintah. Ia bersikeras bahwa penembakan granat M79 adalah pekerjaan pemerintah.

The Nation | YR

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya