Investigator Mafia Buka Global Journalism Investigative Conference  

Reporter

Editor

Kamis, 22 April 2010 23:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Roberto Saviano, 31, wartawan investigasi kelahiran Italia yang tersohor karena membongkar jaringan bisnis mafia Italia, menjadi pembicara utama pembukaan Konferensi Jurnalisme Investigasi Global ke-6 (Global Journalism Investigative Conference, GIJC) di Jenewa hari ini.

Berbicara di Ruang Konferensi Utama International Conference Centre di Jenewa, Saviano menyatakan sejak Comorra (sebuah organisasi kejahatan Napoli yang sangat berkuasa) yang dia bongkar melalui laporan-laporan investigasinya beberapa tahun lalu, dia sangat kehilangan babak hidupnya sebagai wartawan lapangan.

"Dulu kalau kelelahan reporting, saya selalu ke pub. Kini "pub" saya adalah Facebook ha..ha..," ujar Saviano yang kini hidup berpindah-pindah negara untuk menghindari kejaran mafia beberapa negara Eropa, terutama Italia.

Sejak Saviano membukukan pengalamannya dalam sebuah buku berjudul Gomorra, best seller di Italia saja laku 2 juta copy--yang menggegerkan daratan Eropa dan Amerika Selatan, terutama, pada 2006, dia memang banyak sekali menerima ancaman pembunuhan.

Dalam tanya jawab panel bersama sejumlah rekan wartawan yang dihadiri juga oleh Tempo --satu-satunya media yang mewakili Indonesia dalam konferensi ini--Saviano mengatakan, mimpi buruk yang ditakutkan dari mafia adalah mereka tidak hanya membunuh dengan senjata. Tapi terutama karena mereka membunuh melalui media, membunuh kredibilitas wartawan.

"Siapa pun yang menulis tentang mafia di Italia, Amerika Selatan, Rusia, dan negeri-negeri Eropa Timur, setahu saya taruhannya adalah ancaman mati bagi si wartawan dan keluarganya," ujar Saviano.

Begitu besarnya ancaman yang diterima Saviano di negaranya, Italia, dia terpaksa hidup berpindah-pindah dan selalu dikeliling 7 orang pengawal yang disediakan pemerintah Italia. "Saya sangat merindukan hidup sebagai wartawan lapangan yang kini sudah sulit saya tempuh," kata Saviano.

Dia kini lebih banyak disibukkan oleh kerja analisis dokumen-dokumen kejahatan yang dikirim kepadanya oleh banyak hakim dan jaksa sejumlah negara Eropa--yang mengadili perkara-perkara yang berhubungan dengan kejahatan mafia.

Selain Robert Saviano, hadir pula Seymour M. Hersh, penulis senior The New Yorker, peraih Hadiah Pulitzer, dan pemenang lima kali George Polk Awards. Wajah "populer" lain yang akan tampil pada pembicara utama pada Minggu, 25 April nanti adalah Muntazer "Sepatu" Al Zaidi.

Muntazer adalah wartawan Al Baghdadia TV yang bekerja di Irak dan mendadak sohor dan kemudian sempat dipenjara, gara-gara melempar sepatu pada mantan Presiden George Bush, tatkala Bush berkunjung ke Irak pada 2009.

Hermien Y. Kleden (Jenewa, Swiss)

Berita terkait

Mahkamah Agung Swiss Batalkan Vonis Dokter yang Bantu Perempuan Sehat Bunuh Diri

10 Desember 2021

Mahkamah Agung Swiss Batalkan Vonis Dokter yang Bantu Perempuan Sehat Bunuh Diri

Mahkamah Agung Swiss membatalkan vonis terhadap seorang dokter Jenewa, yang membantu seorang perempuan sehat berusia 86 tahun melakukan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Dubes Swiss Yakin Perdagangan Bebas dengan RI Menguntungkan

5 Februari 2020

Dubes Swiss Yakin Perdagangan Bebas dengan RI Menguntungkan

Dalam sosialisasi IE-CEPA, Duta Besar Swiss untuk RI Kurt Kunz mengatakan Indonesia memiliki sektor andalan perdagangan yang dibutuhkan Swiss.

Baca Selengkapnya

Hindari Pajak, Miliarder Swiss Didenda Rp 52,1 Miliar

24 Oktober 2016

Hindari Pajak, Miliarder Swiss Didenda Rp 52,1 Miliar

Bea cukai Swiss menjatuhkan denda sebesar US$ 4 juta atau Rp 52,1 miliar kepada miliarder Swiss, Urs Schwarzenbach, setelah ia menghindari pajak.

Baca Selengkapnya

Serangan di Kereta Swiss, Enam Orang Terluka  

14 Agustus 2016

Serangan di Kereta Swiss, Enam Orang Terluka  

Seorang pria menyerang penumpang kereta api di Swiss. Enam orang terluka.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Swiss Resmi Larang Burkak Dikenakan di Tempat Umum

7 Juli 2016

Pemerintah Swiss Resmi Larang Burkak Dikenakan di Tempat Umum

Larangan mengenakan burkak dan niqab, pakaian wanita yang hanya memperlihatkan mata, kini berlaku di Swiss mulai 1 Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Terowongan Kereta Terpanjang di Dunia, Gotthard, Beroperasi  

1 Juni 2016

Terowongan Kereta Terpanjang di Dunia, Gotthard, Beroperasi  

Swiss meresmikan pengoperasian terowongan rel kereta, Gotthard, yang diklaim sebagai terowongan rel kereta terpanjang dan terdalam di dunia.

Baca Selengkapnya

Bank Swiss Terlibat Skandal Dana 1MBD, Najib Razak Terancam?  

25 Mei 2016

Bank Swiss Terlibat Skandal Dana 1MBD, Najib Razak Terancam?  

Kejaksaan Agung Swiss menemukan keterlibatan bank BSI SA dalam skandal dana investasi Malaysia 1MBD. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak terancam?

Baca Selengkapnya

Pendiri IKEA Akui Semua Pakaiannya Dibeli di Pasar Loak  

11 Maret 2016

Pendiri IKEA Akui Semua Pakaiannya Dibeli di Pasar Loak  

Pendiri IKEA yang pernah tercatat sebagai orang keempat terkaya di dunia itu terkenal karena sifatnya yang pelit.

Baca Selengkapnya

Buntut Teror Paris, Swiss Larang Wanita Pakai Cadar  

25 November 2015

Buntut Teror Paris, Swiss Larang Wanita Pakai Cadar  

Wanita yang memakai cadar di negara bagian Swiss bisa didenda hingga Rp 135 juta.

Baca Selengkapnya

Keren, Arsitek Ini Bangun Hutan Cemara di Gedung Pencakar Langit  

13 November 2015

Keren, Arsitek Ini Bangun Hutan Cemara di Gedung Pencakar Langit  

Gedung pencakar langit dengan hutan cemara itu akan menjadi yang pertama di dunia.

Baca Selengkapnya