Empat Ledakan Kecil Terjadi di Dekat Demonstran Kaus Merah  

Reporter

Editor

Kamis, 22 April 2010 20:53 WIB

Sejumlah orang terluka setelah terjadi empat ledakan kecil di dekat lokasi protes anti-pemerintah di Bangkok, (22/04). AP Photo/Vincent Yu

TEMPO Interaktif Bangkok - Empat ledakan kecil terjadi dekat lokasi protes anti-pemerintah di Bangkok. Setidaknya dua orang terluka. Seorang wartawan Associated Press melihat dua orang terluka dibawa untuk pengobatan, Kamis (22/4) malam.

Penyebab ledakan Kamis malam itu tidak segera diketahui. Beberapa ledakan juga terjadi di sebuah stasiun kereta di jantung distrik bisnis ibukota. Tiga ledakan kecil mengawali insiden itu terjadi dekat lokasi protes anti-pemerintah di Bangkok.

Sebelumnya, tentara Thailand memperingatkan Demonstran “Baju Merah” bahwa waktu sudah hampir habis. Kelompok antipemerintah ini harus meninggalkan pendudukannya di jantung komersial Bangkok sebelum tindakan keras dilakukan.

Namun, kelompok “Baju Merah” yang kebanyakan warga miskin pedesaan, tetap menantang dan menolak pembicaraan dengan pihak berwenang sampai militer ditarik. Ketegangan tetap tinggi setelah bentrokan semalam pecah antara demonstran “baju merah” dan ratusan demonstran pro-pemerintah. Mereka saling lempar botol, batu dan petasan.

Demonstran “Baju Merah” mengatakan tidak siap untuk bernegosiasi dengan pemerintah, meskipun ancaman tindakan tegas oleh militer untuk membubarkan demonstrasi massa. "Kami tidak ingin risiko hidup anda terancam. Jika ada bentrokan anda bisa terluka oleh peluru nyasar," kata juru bicara militer Sunsern Kaewkumnerd.

Advertising
Advertising

Sunsern mengatakan, ada 6.000 demonstran berbaju merah di lokasi. Jumlah ini turun dari 14 ribu, pada Rabu malam.

Para demonstran mengimbau PBB untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Bangkok untuk membantu mereka. Pemimpin “Baju Merah” Veera Musikapong mendesak Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dalam suratnya untuk "mengutuk dan menghentikan penindasan pemerintah sehingga orang-orang tak berdosa tidak akan hilang".

Tumpukan tongkat bambu runcing dan batu paving yang rusak telah ditimbun, memicu kekhawatiran konfrontasi baru dengan pasukan keamanan yang mengancam akan menggunakan gas air mata dan peluru jika diperlukan.

Amerika Serikat mendesak kedua belah pihak untuk mencari penyelesaian damai terhadap krisis minggu-panjang, yang telah menutup ibu kota Thailand, termasuk jantung ritel dan hotel. Ini akan memperburuk kerusakan ekonomi dari negara tujuan wisata itu.

"Kita akan terus mendorong kedua belah pihak untuk bekerja di luar perbedaan pendapat mereka secara damai," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Philip Crowley. "Kami tidak percaya bahwa kekerasan dalam bentuk apapun atau bentuk apapun merupakan solusi. Ini tantangan politik."

Krisis politik telah menyebar ke timur laut pedesaan, di mana para pengunjuk rasa telah memblokade kereta militer dan memaksa pasukan untuk kembali ke pangkalan mereka. Dan dalam insiden lain di dekatnya, militer mengatakan bahwa ada 200 tentara ditahan oleh pengunjuk rasa dan masih ditahan.

Pihak militer mengatakan para pemimpin lokal “Baju Merah” akan dipanggil oleh otoritas atas insiden kereta dan didakwa melakukan penahanan ilegal. "Jika negosiasi gagal maka kita telah menyiapkan 600 tentara dan polisi untuk menindak mereka," kata Sunsern, juru bicara tentara.

AP| REUTERS| NUR HARYANTO

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya