Tabrak Tabu, Ulama Arab Saudi Dipecat

Reporter

Editor

Kamis, 22 April 2010 12:20 WIB

TEMPO Interaktif, Riyadh -Kepala polisi agama yang kuat di Arab Saudi telah memecat Kepala Cabang Mekkah karena mendukung (kondisi) percampuran pria dan wanita. Demikian dikatakan seorang pejabat di Riyadh, Selasa lalu.

Ahmad bin Qassim al-Ghamidi, dalam wawancara dengan sebuah harian di Arab Saudi pekan ini, menyarankan bahwa pria dan wanita bukan muhrim diperbolehkan bercampur. Hal itu langsung berhadapan dengan sebuah pusat tatanan yang selama ini berlaku.

Polisi keagamaan, di bawah kendali Komisi Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, yang bertanggung jawab menegakkan penafsiran Islam yang ketat di Arab Saudi, melarang para pria dan wanita yang bukan muhrim bercampur.

"Bercampur (di antara dua jenis gender) adalah wajar dan di sana tak ada alasan yang baik buat melarangnya," kata Al-Ghamidi dalam wawancara.

Menurut seorang pejabat yang merahasiakan identitasnya karena tak boleh bicara kepada jurnalis, Al-Ghamidi diberhentikan segera setelah itu. Pernyataan oleh anggota senior polisi agama, yang juga seorang ulama top, tampak sebagai suatu yang mengejutkan atas pergeseran pandangan tentang pemisahan gender di jantung badan pendirian garis keras.

Para petugas polisi agama memang rajin memenjarakan pria dan wanita yang bukan muhrim yang duduk bareng di kedai-kedai, restoran, atau tempat publik lain. Para polisi juga berpatroli di tempat-tempat umum memastikan perempuan tertutup dan tidak dandan, toko-toko tutup lima kali sehari, dan para laki-laki bersembahyang di masjid.

Kepala yang baru, Abdul-Aziz bin Humain, sebelumnya dikenal sebagai reformis dan pernah menjanjikan nada baru setelah diangkat raja tahun lalu. Tetapi pemberhentian Al-Ghamidi menunjukkan ada batas sejauh mana dia bisa melangkah.

Raja Abdullah sebenarnya telah mendorong perubahan di kerajaan yang kaya minyak itu sejak menjadi putra mahkota pada 1982, dan telah mengintensifkan usaha pikiran itu dibuang setelah kematian saudara tirinya, Raja Fahd, pada 2005. Monarki Saudi itu tahun lalu melansir kebijakan mahasiswa diperbolehkan belajar bersama dengan mahasiswi di King Abdullah Science and Technology University, yang baru dibuka.

AP | dwi a

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya