Mesir Desak PBB Tekan Israel agar Bebas Nuklir

Reporter

Editor

Rabu, 21 April 2010 13:40 WIB

Peta Reaktor Nuklir Israel. Dok: www.pbs.org
TEMPO Interaktif, New York -Israel bakal mendapat tekanan baru bulan depan pada pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa membahas senjata atom, begitu Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis memutuskan mendukung desakan Mesir untuk satu zona di Timur Tengah yang bebas senjata nuklir. Demikian disebutkan beberapa diplomat di kantor PBB, New York, kemarin.

Sejumlah 189 negara peneken pakta Non-Proliferation Treaty (NPT) pada 1970 akan bertemu di markas PBB pada konferensi 3-28 Mei, yang tengah dibelit masalah program atom Iran dan Korea Utara serta kegagalan pelucutan senjata kekuatan nuklir besar.

Israel, seperti India dan Pakistan, belum pernah meneken pakta dan secara resmi tak diundang. Negeri Yahudi itu diduga kuat telah memiliki sejumlah besar arsenal nuklir, meskipun belum pernah dikonfirmasi atau dibantah punya senjata pemusnah itu.

Konferensi peninjauan NPT digelar tiap lima tahun. Pada sidang 1995, para anggota ramai-ramai mendukung sebuah resolusi menyokong ide "satu zona Timur Tengah yang bebas nuklir, seperti senjata-senjata pemusnah massal lainnya".

Dalam kertas kerja yang disampaikan oleh Mesir untuk sesama anggota NPT menjelang rapat, Kairo menyesalkan tidak ada kemajuan dalam pelaksanaan resolusi (1995) dan meminta digelar sebuah konferensi perjanjian internasional pada 2011.

"Fokusnya negosiasi terbuka dengan partisipasi dari semua negara di Timur Tengah atas perjanjian yang secara internasional dan efektif bisa diverifikasi demi pembentukan zona bebas senjata nuklir di Timur Tengah, " kata dokumen itu.

Inisiatif Mesir bukanlah hal baru. Tapi diplomat Barat yang akrab dengan masalah itu mengatakan, lima anggota tetap DK PBB--Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Cina, dan Rusia--bisa siap untuk mendukung konferensi meskipun bukan dengan satu mandat negosiasi.

Kepada Reuters, diplomat yang meminta namanya dirahasiakan menyebut, tiga kekuatan Barat juga bisa mendorong Israel berpartisipasi meskipun posisi mereka tanpa mandat bernegosiasi, seperti perjanjian anyar saat banyak negara kawasan itu menolak mengakui Israel.

Seorang diplomat Barat mengatakan, desakan Mesir pada konferensi dengan amanat negosiasi adalah menjalankan "titik penekanan". Tapi Duta Besar Mesir di PBB, Abdelaziz Maged, menekankan bahwa titik utamanya adalah keengganan Israel untuk berpartisipasi dalam negosiasi. "Kami ingin Israel duduk satu meja dan bernegosiasi."

"Kami fleksibel pada lokasi dan format konferensi," kata Abdelaziz sembari menambahkan, ide yang mungkin adalah meminta perhatian Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Amerika mendukung konferensi nuklir regional lebih lanjut bisa mengucilkan Israel pada saat ketika hubungan telah naik selama alotnya perselisihan atas kebijakan pemukiman Israel di area yang dicaplok, yang dituntut warga Palestina sebagai negara merdeka.

Diplomat Barat lainnya mengatakan Israel enggan "secara alami". "Bahkan hasil konferensi akan murni simbolik. Tetapi akan sulit untuk mengatakan bahwa Washington mulai menekan Israel," katanya. Israel, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, menuding Iran tengah mengembangkan senjata atom. Teheran menolak keras. Iran berkukuh nuklirnya untuk kepentingan damai. Belum ada komentar resmi Israel perihal usul dari Mesir itu.

Reuters/BBC/dwi arjanto

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya