Survei: Citra Amerika Positif dan Iran Paling Negatif

Reporter

Editor

Senin, 19 April 2010 14:12 WIB

Menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menerima kunjungan menteri luar negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi di kantornya, di Washington (25/2). Foto: AP/J. Scott Applewhite
TEMPO Interaktif, WASHINGTON - Buat pertamakalinya warga dunia memandang positif terhadap sepak terjang Amerika Serikat di dunia. "Pandangan orang terhadap Amerika Serikat di seluruh dunia mengalami perbaikan tajam dan satu tahun terakhir," demikian hasil jajak pendapat terhadap 30 ribu reponden yang digelar BBC World Service di 15 negara sejak 2005.

"Orang di seluruh dunia kini memandang Amerika Serikat secara lebih positif daripada masa sejak perang Irak Kedua,'' kata direktur perusahaan pengumpul jajak pendapat internasional, GlobeScan, Doug Miller. "Meski masih di bawah negara-negara seperti Jerman dan Inggris, posisi global Amerika Serikat kembali meningkat."

Direktur Program on International Attitudes (Pipa) di Universitas Maryland, Amerika Serikat, Steven Kull mencatat dampak nyata dari 'Efek Obama'. "Setelah satu tahun dampak Efek Obama itu nyata," tuturnya. Adapun Jerman dipandang sebagai negara yang memberikan dampak positif dan sebaliknya Iran dianggap membawa pengaruh yang paling negatif.

Apabila dibandingkan pada 2009, padangan positif terhadap Amerika Serikat melonjak 21% di Jerman, 18% di Rusia, 14% di Portugal, dan 13% di Cile. Meski begitu secara keseluruhan Rusia dan Jerman tetap memiliki pandangan negatif terhadap Amerika Serikat. Sebaliknya pendapat negatif terhadap Amerika Serikat menurun 23% di Spanyol, 14% di Prancis, dan 10% di Inggris.

Jerman adalah negara yang dipandang secara paling positif dengan rata-rata 59% positif, disusul Jepang (53%), Inggris (52%), Kanada (51%), dan Prancis (49%). Uni Eropa dipandangan secara positif oleh 53% responden. Sebaliknya, Iran dipandang secara paling negatif (15%), Korea Utara (17%), Israel (19%) dan Rusia (30%).

Meski Israel dipandang negatif, toh Amerika Serikat tetap menyatakan dukungannya terhadap Negeri Yahudi itu. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menegaskan,"Amerika Serikat takkan goyah dalam mendukung dan melindungi Israel!" Hal itu dikatakan Nyonya Clinton menyambut HUT ke-62 berdirinya Negeri Yahudi itu.

Dukungan ini datang disaat kedua pemimpin negara itu tengah mengalami ketegangan. Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mendukung upaya perdamaian menyeluruh di Timur Tengah. Namun, saat Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden melawat ke Tel Aviv, Israel malah menyorongkan rencana pembangunan 1.600 permukiman Yahudi di tanah milik Arab yang dicaplok Israel.

"Ini sebuah penghinaan!" kata Menteri Hillary saat itu. Ia juga menyeru pada Netanyahu untuk membuktikan komitmennya bagi berdirinya Negara Palestina. Ke-15 negara yang disertakan dalam jajak pendapat sejak 2005 ini mencakup Australia, Kanada, Cile, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Meksiko, Filipina, Rusia, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.

| BBC | JERUSALEMPOST | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya