Pemimpin Kaus Merah akan Lapor Diri ke Polisi

Reporter

Editor

Sabtu, 17 April 2010 23:06 WIB

Upacara Peringatan Korban Bentrokan di Bangkok antara demonstran Kaus Merah dan militer, Sabtu (10/4).
TEMPO Interaktif, Bangkok -Para pemimpin Fron Persatuan untuk Demokrasi Anti Kediktatoran yang mengerahkan massa Kaus Merah akan melaporkan diri ke polisi untuk mengganti taktik politik mereka yang dinilai melanggar hukum. Hal ini, untuk memberi ruang mengubah persepsi pemerintah dan masyarakat Thailand yang menilai bahwa Kaus Merah telah melanggar hukum.

“Ini untuk memberi kesempatan pemerintah berpikir tentang langkah mereka kepada kami,” ujar Jaran Dipatichai, salah satu pemimpin demonstran itu kepada Yophiandi dari Tempo sore ini. Laporan 24 pemimpin Kaus Merah akan dilakukan pada 15 Mei mendatang.

Menurut Jaran, keputusan ini diambil untuk melindungi masyarakat yang akan terkena imbas bila militer dan polisi kembali nekat datang dan menembaki masyarakat seperti kejadian di Monumen Demokrasi. Terbukti, kata Jaran, pemerintah akan melakukan apapun untuk menangkap mereka, seperti yang terjadi dengan ketiga pemimpin lain yang sempat akan ditangkap di Hotel SC Park.

Ini juga untuk membuat surat perintah penangkapan mereka tak berlaku lagi karena sudah menjalani hukuman. “Kami bisa keluar dengan jaminan setelah melapor,” kata Jaran. Sebab, sistem hukum di Thailand memungkinkan seseorang yang melanggar hukum bisa dijamin dengan uang maupun orang yang terhormat. “Kami punya banyak pendukung anggota parlemen, mereka bisa menjamin kami,” ujarnya.

Langkah ini pun, kata Jaran, untuk melihat keseriusan pemerintah menyelesaikan pertikaian politik selama lebih dari sebulan ini. “Kami ingin parlemen bubar, dan pemilu diadakan,” katanya. Makanya, waktu sebulan adalah waktu yang cukup untuk melihat situasi terakhir.

Untuk negosiasi, kata Jaran, Kaus Merah sudah menutup pintu. “Abhisit sudah menembaki rakyatnya. Sudah tak bisa ditolerir,” katanya.

Yophiandi (Bangkok)

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya