Korban Lindu Cina Mencapai 300 orang  

Reporter

Editor

Rabu, 14 April 2010 14:32 WIB

Sejumlah warga berkumpul di luar bangunan saat gempa berkekuatan 6,9 SR beruntun mengguncang kawasan Qinghai, Cina pada Rabu pagi, (14/04). AP Photo/Xinhua, Zhang Hongshuan
TEMPO Interaktif, Sedikitnya 300 orang tewas dan ribuan lainnya terluka usai gempa berkekuatan 6,9 skala Richter menghantam provinsi Qinghai, Cina.

Televisi Cina menyiarkan gambar sejumlah gedung runtuh dan sejumlah orang terkurung puing bangunan.

Para pejabat memerintahkan kru penyelamat segera berangkat menuju desa Yushu, pusat gempa, namun letaknya berjarak ratusan kilometer dari bandar udara besar.

"Tentara dikirimkan untuk menyelamatkan korban yang terperangkap bangunan,' ujar Huang Limin pejabat setempat kepada kantor berita Cina, Xinhua.

Salah seorang pejabat mengatakan kepada wartawan, lebih dari 85 persen bangunan di kota Jiegu tak jauh dari pusat gempa porak poranda.

"Jalan-jalan di Jiegu dipenuhi korban luka-luka, kepala mereka berdarah-darah," kata Zhuo Hua Xia kepada Xinhua.

"Banyak siswa terkubur dalam puing bangunan di sekolah kejuruan yang runtuh."

"Saya melihat orang terluka di mana-mana. Persoalan terbesar sekarang ini adalah kami kekurangan tenda, peralatan medis, obat-obatan, dan tenaga medis."

Bangunan di Yushu, desa yang dihuni mayoritas orang Tibet sekitar 250 ribu orang, terbuat dari kayu.

Karsum Nyima, dari stsiun TV desa Yushu, mengatakan kepada televisi negara CCTV, para murid sekolah berkumpul di lapangan sekolah meskipun sekolah mereka tidak roboh.

"Dalam sekejap, rumah-rumah bertumbangan. Itu gempa yang mengerikan. Di taman kecil, ada menara Budha bagian atasnya jatuh."

"Semua orang keluar ke jalan-jalan berdiri di depan rumah mereka, ada yang mencoba mencari anggota keluarga mereka," ujarnya.

Zhua De, warga Yushu dari etnis Tibet berbicara melalui telepon dari ibu kota provinsi Qinghai, Xining, jumlah korban kemungkinan bertambah.

"Rumah-rumah dibangun dengan tembok tebal dan kuat tetapi jika dihantam gempa dapat melukai orang-orang yang ada di dalamnya," katanya.

BBC | CHOIRUL

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

18 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

19 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

23 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya