Warga Singapura di Bangkok Tidak Takut Kerusuhan

Reporter

Editor

Senin, 12 April 2010 06:03 WIB

Sejumlah pendukung Thaksin Shinawatra bentrok dengan polisi ketika melakukan unjukrasa menentang pemerintah di pusat kota Bangkok, Thailand (6/4). AP/Wason Waintchakorn
TEMPO Interaktif, Singapore - Warga negara Singapura yang tinggal di Bangkok relatif tidak terganggu meskipun terjadi bentrokan berdarah pada akhir pekan lalu.

Sikap warga Singapura ini berbeda dengan wisatawan asing dari negara lain di Thailand yang merasa terguncang dengan terjadinya bentrok fisik antara pengunjuk rasa dengan pasukan tentara Thailand yang menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai lebih 800 orang.

Demonstrasi yang disertai kekerasan bagi warga Singapura, Ng Jiak Hong, 53 tahun, bukan hal yang baru selama dirinya menetap di Bangkok lebih dari 15 tahun. Bos perusahaan telekomunikasi NexGen Mobile ini mengaku telah menyaksikan beberapa tonggak sejarah politik Thailand, termasuk peristiwa Mei 1992 dan kudeta tanpa pertumpahan darah pada 2006 di negara itu.

"Bukannya saya tidak peduli, tapi saya rasa itu tidak benar-benar di luar kendali. Saya pikir perlu dihindari aksi protes itu. Jika tetap dilakukan akan berakhir pada beberapa bentuk kekerasan sebelum dapat dihentikan," ujarnya.

"Di permukaan, tampak sedikit tidak stabil, seperti segala sesuatu akan meledak, tetapi tidak akan terjadi karena pada dasarnya sangat stabil," lanajut dia.

Seorang ibu rumah tangga asal Singapura, Siamwalla Maria, yang tinggal di Bangkok selama dua tahun, juga mengaku tidak khawatir atas situasi yang terjadi belakangan ini di Bangkok.

"Terus terang banyak ekspatriat seperti saya, kami sebenarnya cukup bosan dengan situasi seperti sekarang ini, tapi tak masalah sejauh tidak mempengaruhi kehidupan kita dan anak-anak kita," katanya.

Namun bagi banyak turis asing yang menyaksikan langsung bentrokan berdarah mengatakan takut akan keselamatannya di negara itu. "Orang-orang berlari dan berteriak disertai tembak-tembakan," kata seorang warga Inggris Sarah Colvin, 19 tahun. "(Situasi) ini sangat mengguncang kami. Banyak orang asing telah berbicara soal akan keluar dari sini."

Warga asing lainnya dari Selandia Baru, Kupka Flavia, 32 tahun, yang baru pertama ke Bangkok mengaku tidak mau kembali lagi ke Bangkok.

TODAYONLINE l CNA l BASUKI RAHMAT

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya