Partai Koalisi Sri Lanka Klaim Menang Pemilu

Reporter

Editor

Sabtu, 10 April 2010 09:50 WIB

AP Photo
TEMPO Interaktif, Kolombo -Partai berkuasa Sri Lanka, yang dipimpin Presiden Mahinda Rajapaksa,mengklaim telah memenangi pemilihan umum parlemen. Klaim ini datang setelah hasil penghitungan menunjukkan mereka memimpin perolehan suara.

Berdasarkan penghitungan sementara, partai koalisi Rajapaksa, Aliansi Kebebasan Rakyat Bersatu (UPFA), meraih 62,1 persen suara. Sedangkan oposisi utama, Partai Nasional Bersatu, berada di urutan kedua dengan 27,32 persen suara, dan partai Jenderal Sarath Fonseka, rival utama Rajapaksa, hanya mendulang 5 persen suara.

“Kami memenangi pemilu,” kata juru bicara UPFA yang juga Menteri Transportasi, Dullas Alahaperuma. Dia memprediksi partai koalisi pemerintah akan berhasil merebut 138 sampai 142 dari 225 kursi di parlemen.

“Kami mungkin kekurangan 12 atau 13 kursi untuk memperoleh dua pertiga agar menjadi mayoritas, tapi itu tidak akan menjadi tantangan bagi kami,” ia melanjutkan.

Pemilu parlemen ini yang pertama kali di gelar sejak pemerintah Sri Lanka berhasil mengalahkan kelompok pemberontak Macan Tamil, Mei tahun lalu. Kemenangan itu sekaligus mengakhiri konflik berdarah yang berlangsung selama tiga dekade.

Masih kata Alahaperuma, hasil awal ini merupakan pertanda baik bagi partai berkuasa untuk bisa membentuk pemerintahan sendiri dengan aman. Sekaligus menjadi momen untuk mengabsahkan program presiden.

“Kemenangan ini tidak dapat dipertanyakan lagi,” kata Alahaperuma kepada Reuters.

Namun kemenangan ini dikritik organisasi independen pemantau pemilu, Kampanye untuk Pemilu yang Bebas dan Adil. Mereka menuduh pemilu tidak berlangsung bebas dan adil. Sebab, ujar mereka, mayoritas pengungsi Tamil di utara Sri Lanka menolak memilih karena tidak diberi petunjuk jelas bagaimana cara memilih.

Tak hanya itu, pemilu juga diwarnai banyak aksi kekerasan. Berdasarkan catatan Pusat Pemantau Kekerasan Pemilu (CMEV), terdapat 286 insiden kekerasan selama pemilu. Termasuk peristiwa baku tembak antara kelompok oposisi dan pendukung pemerintah di selatan.

Lepas dari kritik itu, kemenangan ini diduga akan semakin memperkukuh kekuasaan Rajapaksa, yang menang dalam pemilu presiden untuk kedua kalinya, tiga bulan yang lalu. Rajapaksa juga berharap bisa menjadi mayoritas agar dapat mengamendemen konstitusi, yang salah satu butirnya menyatakan bahwa presiden hanya boleh menjabat selama dua periode.

“Saya menginginkan parlemen yang sangat kuat untuk membangun negara,” kata Rajapaksa. Adapun lawan utamanya, Jenderal Sarath Fonseka, masih di penjara.

TELEGRAPH | BBC | SUNARIAH

Berita terkait

Sri Lanka Menolak Kunjungan Kapal Selam Cina  

13 Mei 2017

Sri Lanka Menolak Kunjungan Kapal Selam Cina  

Sri Lanka tidak mungkin memberikan izin perbaikan kapal selam Cina, mengingat kekhawatiran India.

Baca Selengkapnya

Bunuh dan Culik Jurnalis, 5 Intelijen Sri Lanka Ditangkap

21 Februari 2017

Bunuh dan Culik Jurnalis, 5 Intelijen Sri Lanka Ditangkap

Polisi Sri Lanka menangkap lima anggota intelijen militer yang diduga membunuh editor suratkabar terkemuka negara itu dan jurnalis lainnya.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Tolak Zona Industri Investor Cina di Sri Lanka  

8 Januari 2017

Unjuk Rasa Tolak Zona Industri Investor Cina di Sri Lanka  

Unjuk rasa protes rencana pemerintah Sri Lanka membangun zona industri para investor Cina di atas lahan warga seluas 6,07 hektar.

Baca Selengkapnya

WHO Menetapkan Sri Lanka Bebas dari Malaria

5 September 2016

WHO Menetapkan Sri Lanka Bebas dari Malaria

Sri Lanka jadi negara kedua yang bebas malaria setelah Maladewa di wilayah kerja WHO kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Sri Lanka, 400 Orang Diperkirakan Tewas  

18 Mei 2016

Tanah Longsor di Sri Lanka, 400 Orang Diperkirakan Tewas  

Hampir 400 orang dikhawatirkan tewas terkubur tanah longsor, yang dipicu hujan lebat selama tiga hari di Sri Lanka.

Baca Selengkapnya

Batu Safir Bintang Biru Terbesar Dunia Ditemukan di Sri Lanka

6 Januari 2016

Batu Safir Bintang Biru Terbesar Dunia Ditemukan di Sri Lanka

Batu safir bintang biru yang ditemukan di sebuah tambang dekat Kota Ratnapura, Sri Lanka, bernilai sekitar US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun).

Baca Selengkapnya

Pemilu Sri Lanka Memanas, 1 Orang Tewas

31 Juli 2015

Pemilu Sri Lanka Memanas, 1 Orang Tewas

Tragedi itu adalah tindakan kekerasan politik besar pertama yang terjadi sebelum pemilihan anggota parlemen.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Usir Intel India karena Campuri Politik  

20 Januari 2015

Sri Lanka Usir Intel India karena Campuri Politik  

Pejabat intelijen India itu diduga mendukung kampanye pemilu oposisi dari balik layar.

Baca Selengkapnya

Hormati Paus, Sri Lanka Bebaskan 572 Narapidana

17 Januari 2015

Hormati Paus, Sri Lanka Bebaskan 572 Narapidana

572 narapidana yang ditangkap karena pelanggaran ringan.

Baca Selengkapnya

Intoleransi Memanas, Paus Fransiskus ke Sri Lanka

13 Januari 2015

Intoleransi Memanas, Paus Fransiskus ke Sri Lanka

Paus dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan umat lintas agama, termasuk perwakilan umat Budha yang moderat.

Baca Selengkapnya