Kisruh Politik Thailand dan Burma Bayangi KTT ASEAN

Reporter

Editor

Kamis, 8 April 2010 13:10 WIB

Para Menteri luar negeri ASEAN foto bersama sambil berjabat tangan dalam pertemuan informal Menlu ASEAN, di Hua Hin, Jumat (27/2). FOTO ANTARA/POOL
TEMPO Interaktif, HANOI - Para pemimpin Asia Tenggara menyampaikan visi mereka tentang upaya membangun sebuah komunitas kewilayahan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN) di Hanoi, Vietnam Kamis (8/4). "Pembangunan komunitas perekonomian merupakan salah satu fokus utama yang akan dibahas dalam pertemuan ini," kata Asisten Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Quang Vinh.

Konferensi itu dibayang-bayangi gejolak politik di Thailand dan kritikan terhadap rencana pelaksanaan pemilihan umum di Burma. Karena itu pengamat politik dari Universitas Canberra Christopher Roberts tak terlalu yakin bakal terwujudnya visi "masyarakat perekonomian" itu di Asia Tenggara selama masing-masing negara masih mengalami gejolak politik di dalam negeri negara ASEAN.

"Saya tak lihat ada potensi visi masyarakat ASEAN itu bakal terwujud dalam 2015," katanya. Di lain sisi, kata dia, masih ada jurang pemisah di antara negara-negara anggota ASEAN. Ia menyebut Laos yang paling miskin di antara negara-negara di ASEAN hingga Singapura yang mempunyai pola pemerintahan ala Barat. "Brunei yang murni kerajaan dan Indonesia yang sedang tumbuh demokrasinya," ujar Roberts.

Belum lagi, kata dia, sikap ASEAN terhadap Burma yang tengah menghadapi sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa. "ASEAN terbelah dalam merespons Burma," tuturnya. Maklum saja sejumlah negara ASEAN ada yang bersikukuh memegang prinsip untuk tak turut campur dalam urusan dapur negara lainnya. "Tak akan ada yang berubah," tutur Roberts.

Adapun Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Marty Natalegawa menegaskan sikap pemerintah Indonesia yang menginginkan pemilu digelar secara bebas dan demokratis. "Hemat kami ini adalah pemilu yang amat sangat penting," ujar Menteri Marty. Karena itu, kata Marty, Burma sebaiknya berpegang pada komitmen untuk menyelenggarakan pemilu yang terbuka, bebas, demokratis, dan dapat dipercaya.

| CNA | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Krisis Rohingya Dorong Revisi Prinsip Non-Intervensi ASEAN

27 September 2017

Krisis Rohingya Dorong Revisi Prinsip Non-Intervensi ASEAN

Perwakilan Indonesia untuk Komisi HAM Antarnegara ASEAN, Dinna Wisnu mengusulkan revisi prinsip non-intervensi sehubungan bencana kemanusiaan Rohingya

Baca Selengkapnya

Kerjsama Asean - Mercosur Fokus ke Investasi dan Perdagangan

24 September 2017

Kerjsama Asean - Mercosur Fokus ke Investasi dan Perdagangan

Asean mengekspor banyak mesin, peralatan listrik dan otomotif ke Mercosur.

Baca Selengkapnya

Konflik Rohingnya, Yenny Wahid: Represif Tak Membuahkan Hasil

9 September 2017

Konflik Rohingnya, Yenny Wahid: Represif Tak Membuahkan Hasil

Yenny berpendapat, Myanmar seharusnya mengedepankan dialog ketimbang pendekatan keamanan yang kaku, karena pendekatan represif tidak membuahkan hasil.

Baca Selengkapnya

50 Tahun ASEAN, 2 Tantangan Terbesar ke Depan

27 Agustus 2017

50 Tahun ASEAN, 2 Tantangan Terbesar ke Depan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan menjaga stabilitas dan keamanan untuk damai dan stabil menjadi tantangan yang paling besar bagi ASEAN.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Turnbull Bentuk Kawasan Tangguh ASEAN-Australia  

8 September 2016

Jokowi Ajak Turnbull Bentuk Kawasan Tangguh ASEAN-Australia  

Menlu Retno mengatakan ini untuk menangani masalah Transnational Organized Crime serta memerangi ekstremisme dan radikalisme.

Baca Selengkapnya

3 WNI Luka dalam Insiden Mobil Seruduk Kuil Erawan Bangkok  

23 Juli 2016

3 WNI Luka dalam Insiden Mobil Seruduk Kuil Erawan Bangkok  

Sebuah mobil menerobos pelataran Kuil Erawan, Bangkok, yang sedang ramai dikunjungi peziarah pada Jumat, 22 Juli 2016, pukul 20.04 waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Kim Jong-un Ingin Bersahabat dengan ASEAN

3 Juni 2016

Kim Jong-un Ingin Bersahabat dengan ASEAN

Korea Utara memiliki kedekatan emosional dengan ASEAN karena punya banyak kesamaan, misalnya dalam sejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI: Mei Ini SOP Patroli 3 Negara Selesai Disusun

5 Mei 2016

Panglima TNI: Mei Ini SOP Patroli 3 Negara Selesai Disusun

Kerja sama tiga negara ini berbeda dengan konsep yang selama

ini diberlakukan ASEAN.

Baca Selengkapnya

Bertemu Obama, Ditunggu Janji Penegakan HAM Pimpinan ASEAN  

19 Februari 2016

Bertemu Obama, Ditunggu Janji Penegakan HAM Pimpinan ASEAN  

Sepuluh kepala negara ASEAN membuat komitmen setelah bertemu Presiden Obama. Soal HAM, jangan sampai hanya retorika.

Baca Selengkapnya

Begini Pengalaman Wartawan Tempo Ikuti Konferensi Pers Obama

17 Februari 2016

Begini Pengalaman Wartawan Tempo Ikuti Konferensi Pers Obama

Wartawan TEMPO Dewi Rina Cahyani memperoleh kesempatan untuk mengikuti konperensi pers Presiden Barack Obama usai digelarnya KTT AS-ASEAN.

Baca Selengkapnya