Tujuh Bom di Baghdad Tewaskan 50 Orang  

Reporter

Editor

Rabu, 7 April 2010 05:48 WIB

Petugas penyelamat mencari korban di reruntuhan bangunanan yang hancur akibat ledakan bom di Bagdad, Irak (6/4). AP/Hadi Mizban
TEMPO Interaktif, Baghdad - Setidaknya tujuh bom mengoyak gedung apartemen di Baghdad hari Selasa dan bom lainnya menghantam sebuah pasar, menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai lebih dari 180 orang.

Ledakan ini adalah yang terbaru dalam rentetan kejadian serangan bom lima hari ini di sekitar ibukota yang menewaskan sedikitnya 119 orang. Pejabat berwenang mengatakan beberapa bom ditanam dalam apartemen kosong.

Kekerasan yang sebagian besar menargetkan meledakkan rumah milik keluarga-keluarga ini mengingatkan pada pertumpahan darah sektarian yang melanda Irak terlepas dari 2005 hingga 2007 dan saat Amerika Serikat mengirim puluhan ribu lebih pasukan ke garis depan. Sejak saat itu kekerasan sektarian dan serangan terhadap warga sipil berkobar di sana, terutama sekitar peristiwa penting seperti pemilihan bulan lalu yang masih diperdebatkan.

Irak dan pejabat Amerika menyalahkan pemberontak al-Qaida dalam peristiwa itu atas kebuntuan politik yang melanda negara itu sejak 7 Maret saat pemilu parlemen gagal menghasilkan pemenang yang diterima semua pihak.

Perdana Menteri Ayad Allawi mengatakan, "Orang-orang merasakan ada kekuatan yang ingin menghambat jalannya demokrasi, teroris, dan al-Qaida berada di mana saja," kata Allawi. "Saya pikir mereka akan meningkatkan operasi di Irak."

Dia juga mengatakan kemungkinan kebuntuan politik di negara itu bisa bertahan selama berbulan-bulan karena kedua belah pihak bersama-sama berkeras. "Itu dapat terjadi selama dua bulan atau bisa empat atau lima bulan," katanya.

Al-Maliki penasihat Sadiq al-Rikabi menantang saran Allawi bahwa pasukan keamanan Irak telah menurunkan penjaga mereka sejak pemilihan.

Mayjen Qassim al-Moussawi, seorang juru bicara militer Irak untuk pusat komando operasi di Baghdad, mengatakan penyerang meledakkan bom buatan sendiri dan, dalam satu kasus, sebuah mobil penuh dengan bahan peledak. Dia mengatakan, ada setidaknya tujuh ledakan. Militer Amerika di Baghdad mengatakan, ada delapan.

Al-Moussawi mengatakan Irak dalam keadaan "perang" dengan teroris.

Polisi dan pejabat kesehatan mengatakan korban tewas akibat ledakan hari Selasa setidaknya 50 orang termasuk perempuan dan anak-anak. Ledakan pertama menghantam sekitar pukul 9:30 di lingkungan Syiah di barat laut Baghdad yang menyerang bangunan perumahan dan sebuah persimpangan sekitar satu mil jauhnya.

Siswa bernama Ali Hussein, 22, naik bus ke sekolah ketika salah satu bom meledak Shula. Dia menggambarkan "orang berjalan di arah yang berbeda dengan ketakutan."

"Mobil mulai berbenturan dengan satu sama lain di jalan karena takut," kata Hussein, yang melarikan diri untuk pulang setelah ledakan itu. "Kami melihat api dan asap hitam mengepul dari sebuah bangunan di lokasi ledakan, dan sementara kami takut oleh ledakan ini."

Beberapa menit kemudian, pada jam 9:45 sebuah bom ditinggalkan dalam kantong plastik meledak di sebuah restoran di pusat kota kabupaten Allawi, dekat Departemen Kebudayaan. Puluhan orang berkumpul di lokasi bom dalam jam setelah ledakan, menggali batu bata dengan harapan menemukan korban selamat.

Beberapa bom ditanam di dalam apartemen kosong oleh penyewa yang "memikat pemiliknya" dengan membayar harga tinggi, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Beberapa jam kemudian, sebuah bom mobil yang diparkir meledak di sebuah pasar, menewaskan enam warga sipil, para pejabat polisi dan rumah sakit.

Pada hari Senin, beberapa pengikut Syiah dan anak mereka ditembak di rumah mereka di luar Baghdad, sementara lebih dari 40 orang tewas Minggu setelah penyerang bunuh diri meledakkan bom mobil dekat kedutaan besar di Baghdad. Pada hari Jumat, bersenjata menyerang rumah di wilayah Sunni di selatan Baghdad, menewaskan 24 warga desa.

Letnan Kolonel Angkatan Darat Eric Bloom, seorang juru bicara militer Amerika, juga menyalahkan al-Qaida atas semua serangan itu yang digambarkannya sebagai "tindakan kekerasan acak."

AP | HAYATI MAULANA NUR

Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya