Gedung Putih Frustasi dengan Ucapan Presiden Afganistan  

Reporter

Editor

Selasa, 6 April 2010 01:37 WIB

Hamid Karzai. AP/Golnar Motevalli, Pool

TEMPO Interaktif, Kabul/Washington – Ucapan Presiden Hamid Karzai membuat Amerika meradang. Gedung Putih menyatakan frustrasi dengan usahanya untuk mendamaikan perseteruan sejauh ini ternyata gagal.

Gedung Putih mengatakan frustrasi atas nama publik Amerika, yang keluarganya telah memberikan pengorbanan dengan mengirim orang yang mereka cintai untuk bertempur. Ada lebih dari 120.000 pasukan Barat di Afganistan, termasuk lebih dari 80.000 orang Amerika, bahkan akan meningkat menjadi 100.000 orang Amerika tahun ini.

Karzai terus bertahan dengan komentar-komentar anti-Barat yang memunculkan sinyal bahwa ia sedang mengejar sebuah kebijakan baru menjauhkan diri dari pendukung dari Barat. Hal ini tentu saja bisa menyulitkan strategi perang kontra pemberontakan yang diarsiteki Amerika.

Strategi ini sangat bergantung pada front persatuan dengan pemerintah Karzai dan membujuk pasukan Afganistan untuk mendukung Amerika dan sekutunya. Karzai telah menelepon Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton pada hari Jumat, untuk mendamaikan pertengkaran. Namun, juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan bahwa sejak panggilan telepon "itu jelas tidak menjadi lebih baik. "Pernyataan itu mengganggu dan substansi komentarnya tidak benar," kata Gibbs.

Advertising
Advertising

"Atas nama rakyat Amerika kita frustrasi dengan komentar (Karzai). Saya berpikir bahwa keluarga di seluruh negara ini telah menyaksikan orang yang mereka cintai pergi jauh jauh untuk berani bergabung dalam angkatan bersenjata kami dan untuk membantu negara membangun perdamaian dan keamanan."

Gibbs mengatakan, rencana kunjungan Karzai ke Washington pada 12 Mei masih dalam jadwal dan Washington akan terus bekerja dengan Karzai. Dia tidak mengharapkan ucapan Karzai mempengaruhi pertimbangan dalam Kongres dengan permintaan dana kabinet Obama untuk membayar perang.

AP| NUR HARYANTO

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya