Mengapa Milisi Kristen Hutaree Melawan Obama?

Reporter

Editor

Rabu, 31 Maret 2010 20:41 WIB

AP Photo/U.S. Marshall
TEMPO Interaktif, WASHINGTON, DC - Masih ingat peristiwa penembakan dua polisi penjaga pos keamanan di Pentagon pada awal Maret kemarin? Ketika itu seorang pria bersenjata secara membabi buta menembaki polisi yang bertugas di sana. Tak jelas apa motifnya. Pihak berwenang cuma menduga adanya rasa kebencian pelakunya John Patrick Bedell terhadap militer karena meragukan fakta di balik serangan teroris 11 September 2001.

Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat FBI belum lama ini menangkapi anggota kelompok milisi sayap kanan Kristen Hutaree yang dituduh hendak menyulut perang mati-matian melawan pemerintah Amerika Serikat pimpinan Presiden Barack Obama. Selama sepekan ini FBI mengepung basis-basis laskar Kristen ini di Indiana, Michigan, dan Ohio. FBI juga meringkus sembilan anggota kelompok ini.

Sejumlah laporan media massa menyebut kelompok yang bermarkas di Michigan ini dicurigai berada di balik aksi pembunuhan seorang polisi. Bukan hanya itu sekte ini malah disebut-sebut berencana melancarkan aksi kekerasan yang lebih hebat lagi. Aksi ini ditujukan kepada orang-orang yang dianggap sekte ini anti-Kristen. Siapakah sesungguhnya mereka ini? Mengapa aktivitas sayap kanan meningkat?

Apa itu Hutaree?
Situs Web kelompok ini mencirikan Hutaree sebagai "Pejuang Kristen". Lihat saja kata-kata pada situs mereka. "Kami percaya satu saat kelak, seperti yang dikatakan nabi, akan ada kelompok Anti-Kristen. Semua umat Kristiani mesti mengetahui hal ini dan mempersiapkan diri...Hutaree kelak suatu saat nanti melihat musuh-musuh mereka dan bersua di medan pertempuran seperti yang dikehendaki Tuhan".

Mengapa FBI Menangkapi Mereka?
Sebagaimana surat dakwaan, Hutaree dituduh merencanakan serangkaian serangan: 1) Membunuh polisi Michigan; 2) Meledakkan tempat pemakaman untuk membunuh polisi-polisi lainnya dengan memakai alat peledak rakitan (Improvised Explosive Devices) atau bom jalanan; 3) Kembali ke tempat berkumpul setelah bom meledak dan melindungi diri dengan bom jebakan agar banyak polisi yang binasa.

Apa yang kelompok ini harapkan?
Menurut Associated Press, Hutaree percaya bahwa serangkaian serangan ini memicu pemberontakan terhadap pemerintah Amerika Serikat. "Hutaree berkomplot untuk menyulut peperangan melawan pemerintah Amerika Serikat," kata Jaksa Agung Eric Holder. Belum jelas seperti apa gambaran Anti-Kristen itu di Amerika Serikat.

Apakah organisasi ini tertata baik?
Sangat baik, setidaknya jika menilik situs mereka di mana ada rantai komando yang jelas di antara jalur-jalur sayap paramiliter mereka. Istilah "gunner" atau "penembak" agaknya ditujukan kepada anggota "berpangkat" paling rendah. Adapun "radok" adalah "pangkat" tertinggi di Hutaree.

Siapa saja yang dicurigai FBI?
Kesembilan orang yang ditangkap itu antara lain: David Stone, 45 tahun, yang dikenal sebagai "Joe Stonewall" dan "Kapitan Hutaree"; lalu istrinya, Tina Mae, 44 tahun; putranya Josh, 21 tahun dan David Jr, 19 tahun; Joshua Clough, 28 tahun, yang berjuluk "Azzurlin"; Michael Meeks, 40 tahun; Thomas Piatek, 46 tahun; Kristopher Sickles, 27 tahun alias "Pale Horse"; dan Jacob J. Ward, 33 tahun.

Apakah mereka semua ditahan?
Mereka sudah ditahan kecuali Josh Stone, putra pemimpin Hutaree David Stone, yang sempat dikabarkan masih buron.

Apa dakwaan yang dikenakan pada mereka?
Konspirasi yang membahayakan keselamatan negara, percobaan penggunaan senjata pemusnah massal, mengajari penggunaan bahan-bahan peledak, dan membawa senjata api selama melakukan tindak pidana kekerasan.

Apakah kelompok-kelompok milisi seperti Hutaree mengancam keselamatan warga?

Sebuah laporan yang dilansir Pusat Hukum Kemiskinan Selatan (SPLC) kombinasi dari buruknya perekonomian dan tampilnya presiden Afro-Amerika memicu lahirnya aktivitas-aktivitas yang militan. Masih menurut SPLC jumlah aktivitas kelompok-kelompok militan ini naik dari 42 pada 2008 menjadi 127 pada 2009 di Amerika Serikat.

Faktor-faktor lain yang menandai naiknya aktivitas para milisi?
"Isu-isu seperti kewenangan pemerintah dan imigrasi, serta kesehatan nasional dalam beberapa kuartal terakhir ini," kata bekas agen kontra-terorisme FBI David Cid seperti dikutip Associated Press.

Adakah para komentator yang menghubungkan Hutaree dengan konvensi Tea Party?
Bloger-bloger konservatif yang menguatkan keterkaitan itu sendiri: "Penyerbuan itu tidak pas waktunya," komentar PipelineNews,org,"datang tiba-tiba setelah para politisi Demokrat menyebut para penentang agenda Obama sebagai sayap kanan, Kristen rasis..."

CBS | NYTIMES | SPLC | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya