Helikopter Nato Jatuh di Afganistan

Reporter

Editor

Senin, 29 Maret 2010 13:46 WIB

President Barack Obama is greeted by Commander of U.S. and NATO forces in Afghanistan Gen. Stanley McChrystal, left, at Bagram Air Base, Afghanistan, en route to an unannounced visit with Afghan President Hamid Karzai in Kabul Sunday, March 28, 2010. (AP Photo/Charles Dharapak)

TEMPO Interaktif, Kabul – Helikopter NATO jatuh di Provinsi Zabul. Kelompok taliban mengklaim bertanggung jawab atas jatuhnya helikopter militer itu. Namun Nato menolak, jatuhnya helikopter masih diinvestigasi. Pada hari yang sama, Presiden Amerika Serikat Obama, mendadak muncul di tengah militer Amerika.

Helikopter dengan kekuatan militer internasional itu jatuh hari Senin di Afghanistan selatan. Menurut laporan awal, tidak ada yang meninggal dalam kecelakaan. Semua awak dan penumpang di dalam heli dievakuasi ke fasilitas medis terdekat.

Jilani Farah, wakil kepala polisi di Provinsi Zabul di mana kecelakaan terjadi, mengatakan 14 orang luka-luka, termasuk anggota pelayanan internasional, tiga tentara Afghanistan dan satu polisi Afghanistan.

Sedangkan Taliban telah mengunggah pesan di situs Web mereka dengan mengklaim bertanggung jawab atas jatuhnya helikopter tersebut. NATO mengatakan, kecelakaan itu masih diselidiki, tetapi tidak ada indikasi bahwa pemberontak telah menembak jatuh pesawat.

Barack Obama datangi pemimpin Afganistan pada hari Minggu dengan maksud untuk membantu negara itu memerangi korupsi yang merajalela dan memperbaiki pemerintahan mereka.

Advertising
Advertising

Kunjungan mendadak Obama ke ibu kota itu, juga untuk melihat secara langsung perang delapan tahun yang diwariskan pendahulunya. Perjalanan Obama yang penuh kerahasiaan merupakan langkah luar biasa dalam pemerintahannya.

Obama mendarat di Afghanistan untuk tinggal hanya beberapa jam, setelah penerbangan malam dari Washington. Ia terbang dengan helikopter dari Lapangan Udara Bagram ke ibu kota, di mana Karzai menyambutnya di istana. Itu merupakan kunjungan kedua Obama di zona perang sebagai panglima, setahun setelah perjalanan rahasia yang sama ke Irak.


AP| NUR HARYANTO



Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya