Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva. REUTERS/Chaiwat Subprasom
TEMPO Interaktif, Bangkok - Perundingan antara Perdana Menteri Thailand dengan para pemimpin pengunjuk rasa berlanjut hari ini. Dialog antara dua pihak bertikai itu dimulai kemarin.
Abhisit hadir sendiri ditemani dua pembantu dekatnya. Dari pihak demonstran juga diwakili jumlah delegasi yang sama. Pembicaraan damai antara kedua kelompok itu disiarkan langsung oleh THai TV. Perundingan berlangsung di sebuah gedung riset akademi di Ibu Kota Bangkok.
Dalam kesempatan itu, Veera Musikapong menegaskan kembali tuntutan mereka. "Permintaan kami sederhana dan langsung: bubarkan parlemen agar rakyat memilih kembali," katanya kepada Abhisit.
Pemimpin dari Partai Demokrat itu meragukan apakah jika dipenuhi situasi politik di Negeri Gajah Putih itu bakal makin membaik. "Kami harus berpikir apakah pembubaran parlemen benar-benar menyelesaikan persoalan?"
Krisis politik di Thailand berlangsung sejak mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra tumbang melalui kudeta tak berdarah September 2006. Meski dua partai pendukungnya berkuasa, rezim pro-Thaksin kembali jatuh akhir 2008 lewat unjuk rasa besar-besaran dari kelompok Abhisit.
Advertising
Advertising
Pendukung Thaksin yang dikenal dengan "Gerakan kaus Merah" gantian berdemo menuntut Abhisit mundur. Mereka menganggap ia tidak naik lewat cara demokratis.
Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand
5 hari lalu
Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand
Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.