TEMPO Interaktif, Kabul - Presiden Barack Obama melakukan kunjungan mendadak ke Afganistan pada hari Minggu untuk langsung melihat perang 8 tahun yang ia diwarisi dan tingkatkan secara dramatis.
Setelah penerbangan semalam dari Washington, Obama mendarat di Afganistan untuk tinggal hanya beberapa jam, semua dalam kegelapan. Ia terbang dengan helikopter dari Lapangan Udara Bagram ke ibukota, di mana ia bertemu dengan Presiden Afganistan Hamid Karzai dan dengan Kabinetnya, di istana kepresidenan.
Ini merupakan perhentian Obama kedua di zona perang sebagai panglima. Karzai diberitahu tentang kunjungan Obama hanya satu jam sebelum ia tiba, kata Gedung Putih.
Pada bulan Desember, Obama memerintahkan 30 ribu pasukan tambahan ke dalam perang melawan Taliban yang berusaha merebut kembali kontrol Afganistan yang hilang ketika AS menyerang pada tahun 2001.
Tambahan baru pasukan Amerika itu masih berdatangan dan sebagian besar diharapkan tiba di tempat saat musim panas, untuk sebuah kekuatan penuh sekitar 100 ribu pasukan AS. Ada sekitar 34.000 ketika Obama menjabat.
Perjalanan itu terjadi hanya dua hari setelah sebuah pesan audio ancaman baru dari pemimpin al-Qaidah Usamah bin Ladin, yang diyakini bersembunyi di sepanjang perbatasan tak bertuan antara Afganistan dan Pakistan.
Gedung Putih tidak mengeluarkan pengumuman awal soal kunjungan itu, namun para pejabat mengatakan hal itu telah lama diinginkan oleh presiden, tetapi tertunda oleh cuaca dan hambatan logistik lainnya.
AP | EZ
Berita terkait
Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS
23 Agustus 2021
Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?
Baca Selengkapnya241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban
22 Agustus 2021
Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan
Baca Selengkapnya20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun
22 Agustus 2021
Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia
Baca SelengkapnyaReuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.
Baca SelengkapnyaIni Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan
18 Agustus 2021
Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.
Baca SelengkapnyaPendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan
17 Agustus 2021
Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.
Baca Selengkapnya40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni
17 Agustus 2021
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban
17 Agustus 2021
Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.
Baca SelengkapnyaMengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban
17 Agustus 2021
Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.
Baca Selengkapnya