Kelompok Sekuler Menang dalam Pemilu Irak  

Reporter

Editor

Minggu, 28 Maret 2010 06:39 WIB

AP Photo/Karim Kadim
TEMPO Interaktif, Bagdad - Kubu sekuler yang dipimpin bekas Perdana Menteri Irak Ayad Allawi secara mengejutkan keluar sebagai peraih kursi terbanyak dalam pemilihan umum parlemen di Irak kemarin. Mereka menang tipis atas lawan kuat mereka, yakni kelompok yang dipimpin Perdana Menteri Nouri al-Maliki.

Menurut pejabat pemilu Irak, koalisi pimpinan Allawi mendapatkan dua kursi lebih banyak ketimbang Maliki dalam pemilu yang berlangsung 7 Maret lalu itu. Disebutkan, Allawi meraih 91 kursi, sedangkan Maliki 89 kursi. Adapun kelompok lainnya, yakni Aliansi Nasional Irak, kelompok Syiah yang didominasi pengikut Al-Sadr, meraih 70 kursi, dan Partai Kurdi hanya 51 kursi.

Hasil akhir ini dinilai mengejutkan karena sebelumnya Maliki diramalkan bakal menang mudah. Pada penghitungan dua pekan pertama Maliki memimpin perolehan suara, tapi selanjutnya disalip oleh perolehan suara Allawi.

Kepada pendukungnya di Baghdad, Allawi mengatakan ingin membantu membangun stabilitas wilayah agar tercapai kemakmuran bagi warga Irak. "Pada kesempatan ini, saya menyampaikan selamat kepada warga Irak dan membuka lebar-lebar persahabatan dengan semua tetangga dan negara-negara di dunia," kata Allawi.

Allawi, politikus Syiah sekuler yang melakukan koalisi lintas sektarian, termasuk dengan minoritas Sunni yang tak lagi berkuasa sejak tergulingnya pemerintah Saddam Hussein, juga menawarkan kepada semua partai untuk berunding guna membentuk pemerintahan. Dia berharap langkah ini dapat memperbaiki posisi Irak di Arab dan dunia muslim.

Allawi juga menegaskan aliansinya terbuka untuk berbicara dengan siapa saja, dan meminta partai segera melakukan hal itu. Menurut Allawi, stabilitas Irak sangat diperlukan agar stabilitas di Timur Tengah bisa tercapai, dan ia meminta warga Irak melindungi negara mereka. "Bangsa ini jangan terlalu lama bergantung pada Amerika."

Kemenangan kubu Allawi, yang didukung Amerika Serikat, membuat Maliki marah dan berjanji untuk menentang kemenangan tersebut. Maliki juga mengulangi permintaan agar komisi pemilu menghitung ulang kertas suara. Namun komisi pemilu menolak melakukan penghitungan secara manual atas seluruh kertas suara yang masuk. Respons ini membuat Maliki tak puas. Ia menegaskan bahwa kelompoknya akan tetap membentuk pemerintah baru.

Tapi utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Irak menggambarkan, pemilu "bisa diterima", dan ia mendesak warga Irak menerima hasil akhirnya.

Kemenangan ini sempat diwarnai aksi kekerasan. Beberapa jam sebelum hasil akhir pemilu diumumkan, terjadi dua ledakan di Kota Khalis, Provinsi Diyala. Ledakan itu membuat 42 orang tewas dan melukai 65 orang lainnya.

Di antara para korban ada anak-anak dan perempuan. Tapi jumlahnya tidak diketahui. Ledakan terjadi pukul 6.15 sore waktu setempat di depan sebuah kafe dan restoran di Khales tengah. Belum diketahui jelas penyebab ledakan.


AP | BBC | SKY NEWS | SUNARIAH

Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya