Presiden Nigeria Bubarkan Kabinet  

Reporter

Editor

Kamis, 18 Maret 2010 06:14 WIB

Goodluck Jonathan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Penjabat presiden Nigeria, Goodluck Jonathan membubarkan kabinet negara itu. Jonathan menjadi penjabat presiden sejak Februari lalu karena Presiden Umaru Yar'Adua menderita sakit berkepanjangan.

Yar'Adua terbang ke Arab Saudi untuk mendapatkan perawatan pada November 2009. Meski baru-baru ini sudah kembali ke negaranya, namun dia tidak pernah tampil di depan umum.

Kabinet Nigeria berisi orang-orang yang dipilih Yar'Adua, dan berbagai laporan mengatakan Jonathan sekarang tampaknya ingin memperlihatkan kewenangannya.

"Hari ini, Penjabat Presiden Republik Federal Nigeria, Goodluck Jonathan membubarkan dewan eksekutif federal (kabinet)," ujar Menteri Penerangan Dora Akunyili usai rapat kabinet. "Dia tidak menjelaskan alasan apa pun atas pembubaran ini. Menteri-menteri permanen akan bertanggung-jawab atas berbagai kementrian mulai besok."

Akunyili mengatakan Jonathan akan segera mengeluarkan pernyataan mengenai siapa-siapa saja yang akan mengisi kabinet mendatang. Jonathan pun harus menyerahkan daftar nama menteri-menteri baru ke majelis nasional.

Pada 9 Februari lalu majelis nasional menunjuk Jonathan sebagai penjabat presiden, memberikan dia wewenang mengesahkan undang undang, memimpin rapat-rapat kabinet, mengganti menteri, dan mengeluarkan dana yang berasal dari minyak.

Sejak dia berkuasa, Jonathan menghadapi beberapa kekerasan antar masyarakat Muslim dan Kristen di dekat kota Jos yang menewaskan ratusan orang. Setidaknya 10 orang tewas dalam satu serangan terhadap satu desa Kristen di dekat Jos.

Kelompok-kelompok bersenjata yang memperjuangkan pembagian kekayaan minyak yang lebih adil juga masih melanjutkan perjuangan mereka di Delta Niger.

Pada Senin lalu, dua bom mobil meledak di dekat kota Warri yang kaya minyak. Di kota ini para pejabat Nigeria sedang mengadakan perundingan untuk memberikan pengampunan kepada anggota kelompok militan.

Sementara presiden Yar'Adua dirawat di Arab Saudi karena menurut dokter dia menderita penyakit pericarditis yang akut, yaitu radang di sekitar jantungnya. Tidak ada rincian mengenai keadaannya saat ini.

Ditengah ketidakpastian mengenai Yar'Adua, Selasa lalu pemerintah mengumumkan bahwa pemilihan presiden tahun depan kemungkinan dipercepat tiga bulan. Masa jabatan Yar'Adua akan berakhir bulan Mei 2011 tetapi dia diperkirakan tidak akan mencalonkan diri lagi.

Partai Demokrasi Rakyat, partai Yar'Adua dan Jonathan berasal, memiliki kebijakan mengajukan calon presiden beragama Islam dan Kristen secara bergantian, memperbolehkan masing-masing calon presiden menjabat selama dua periode atau delapan tahun. Yar'Adua, seorang Muslim terpilih tahun 2007 setelah Olusegun Obasanjo, seorang Kristen, memerintah selama delapan tahun.

Partai Demokrasi Rakyat bulan ini memastikan bahwa mereka akan mencalonkan seorang Muslim dalam pemilu untuk melanjutkan kebijakan selama ini sehingga Jonathan, seorang Kristen, tidak akan dicalonkan.

BBC | ANGIOLA HARRY

Berita terkait

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

53 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Tak Berniat Jadi Tuan Rumah COP29, setelah Putin Tolak Berlangsung di Eropa Timur

28 Oktober 2023

Uni Emirat Arab Tak Berniat Jadi Tuan Rumah COP29, setelah Putin Tolak Berlangsung di Eropa Timur

Uni Emirat Arab tidak akan menjadi tuan rumah perundingan iklim COP29 tahun depan.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel ke Rumas Sakit Al Ahli di Gaza Tewaskan 500 Orang, Ini Profil Antonio Guterres

21 Oktober 2023

Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel ke Rumas Sakit Al Ahli di Gaza Tewaskan 500 Orang, Ini Profil Antonio Guterres

Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam serangan Israel ke rumah sakit Al Ahli di Gaza yang menewaskan 500 orang. Ini seruannya untuk Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya

Perang Sudan: Satu Juta Orang Mengungsi, 40 Persen Penduduk Kelaparan

16 Agustus 2023

Perang Sudan: Satu Juta Orang Mengungsi, 40 Persen Penduduk Kelaparan

Perang Sudan menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi dan 40 persen warganya kelaparan.

Baca Selengkapnya

Perang Bawa Petaka, PBB Sebut Satu Juta Orang di Sudan Mengungsi

16 Agustus 2023

Perang Bawa Petaka, PBB Sebut Satu Juta Orang di Sudan Mengungsi

Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat lebih dari 1 juta orang telah melarikan diri dari Sudan ke negara-negara tetangga.

Baca Selengkapnya

Peran Delegasi Kanada di Balik Penetapan Hari Laut Sedunia

8 Juni 2023

Peran Delegasi Kanada di Balik Penetapan Hari Laut Sedunia

Hari laut sedunia diinisiasi di Brasil oleh Delegasi Kanada dan secara resmi ditetapkan oleh PBB pada 2008

Baca Selengkapnya

7 April Hari Kesehatan Sedunia, Begini Lika-liku hingga Penetapannya

7 April 2023

7 April Hari Kesehatan Sedunia, Begini Lika-liku hingga Penetapannya

Tiap 7 April, Hari Kesehatan Sedunia diperingati oleh semua orang di seluruh dunia. Hari ini juga menjadi hari berdirinya WHO

Baca Selengkapnya

Asal-usul Pembentukan WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia

7 April 2023

Asal-usul Pembentukan WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia

WHO terbentuk setelah pengalaman masa Perang Dunia II, ketika banyak negara mengalami masalah kesehatan wabah penyakit dan kelaparan

Baca Selengkapnya

Tema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan

7 April 2023

Tema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan

Selalu diperingati pada 7 April, berdirinya World Health Organization diperingati jadi Hari Kesehatan Sedunia.

Baca Selengkapnya

Viral Petugas Keamanan PBB Berfoto di Depan Bendera Taliban

21 Januari 2023

Viral Petugas Keamanan PBB Berfoto di Depan Bendera Taliban

PBB meminta maaf atas beredarnya foto beberapa staf di depan bendera Taliban di Afghanistan.

Baca Selengkapnya