Obama Didesak Batalkan Kunjungan ke Indonesia  

Reporter

Editor

Rabu, 17 Maret 2010 08:47 WIB

Barack Obama. REUTERS

TEMPO Interaktif, Sydney - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendapat tekanan dari para pendukungnya dalam partainya sendiri untuk membatalkan kunjungan ke Indonesia, Australia, dan Guam. Sebab, kunjungan tersebut dinilai bisa mengganggu usaha Obama menggolkan Rancangan Undang-Undang Kesehatan.

Setelah delapan bulan berjuang, Obama dan para pendukungnya di Partai Demokrat terus berupaya mendapat dukungan yang cukup untuk menggolkan Rancangan Undang-Undang Kesehatan.

Jumat ini dinilai sebagai tenggat waktu yang penting. Akan tetapi, masih ada 26 anggota parlemen dari Demokrat yang enggan menyetujui Rancangan Undang-Undang Kesehatan tersebut. Akibatnya, ada wacana kemungkinan tenggat waktu pengesahan Rancangan Undang-Undang Kesehatan tersebut bakal molor hingga awal April.

Rancangan Undang-Undang Kesehatan didesain untuk melindungi 30 juta warga yang tidak memiliki asuransi di Amerika Serikat selama 10 tahun. Akan tetapi, Partai Republik dan kelompok-kelompok bisnis di Amerika Serikat menentang rancangan yang dianggap mereformasi sektor kesehatan.

Obama sendiri telah memanggil beberapa anggota parlemen ke Gedung Putih pada Selasa (16/3) untuk berdiskusi langsung soal Rancangan Undang-Undang Kesehatan tersebut.

“Untuk pertama kalinya dalam delapan bulan, Presiden akhirnya turun tangan. Tapi kini ia ingin pergi (ke Indonesia, Australia, dan Guam)?” ujar seorang anggota kongres dari Partai Demokrat kepada Politico.com mempertanyakan rencana kunjungan Obama ke Asia Pasifik.

Seorang anggota Partai Demokrat lainnya mengatakan, “Kunjungan tersebut sangat mengganggu berbagai hal.”

Obama sebelumnya dijadwalkan melawat ke Asia-Pasifik pekan ini. Akan tetapi, debat soal Rancangan Undang-Undang Kesehatan membuat kunjungan tersebut diundur tiga hari.

Air Force One dijadwalkan terbang dari Washington DC ke Guam pada Ahad (21/3) ini dilanjutkan ke Indonesia pada Selasa (23/3) dan ke Canberra pada Kamis (25/3).

THE AGE| KODRAT SETIAWAN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya