Mahkamah Militer Jenderal Fonseka  

Reporter

Editor

Selasa, 16 Maret 2010 20:57 WIB

Anoma Fonseka, istri Sarath Fonseka tersenyum setelah membagikan Manifesto Jenderal Fonseka ke partai pendukungnya untuk pemilihan umum parlemen mendatang di Kolombo. REUTERS
TEMPO Interaktif, KOLOMBO - Bekas Panglima Angkatan Bersenjata Sri Lanka Jenderal (Purnawirawan) Sarath Fosenka, Selasa (16/3), diadili di Mahkamah Militer dengan dakwaan berpartisipasi dalam politik semasa masih berdinas aktif sebagai tentara. Bukan cuma itu panglima yang berjasa menumpas pemberontakan kelompok Macan Tamil Eelam---yang melakukan perlawanan selama 25 tahun---itu juga dikenai serangkaian tuduhan lainnya. Salah satunya melanggar prosedur pengadaan barang militer.

Jenderal purnawirawan berumur 59 tahun itu bakal terancam hukuman lima tahun penjara jika terbukti bersalah. Tiga panelis hakim berpangkat jenderal bintang dua telah ditunjuk untuk memimpin jalannya persidangan tertutup di Markas Angkatan Laut Sri Lanka tersebut. "Akan ada sekitar 35 saksi dan proses bisa dilakukan dalam beberapa pekan, jika bukan beberapa bulan," kata sumber itu, yang menolak disebut namanya, seperti dikutip The New Straits Times.

Fonseka, yang ditahan oleh militer pada 8 Februari, dua pekan setelah kekalahannya dalam pemilihan presiden menghadapi Presiden yang sedang berkuasa Mahinda Rajapakse, yang disebut-sebut mendendam secara politik kepada Fonseka. Padahal sebelumnya kedua orang ini merupakan sejoli yang mengakhiri perang sipil 37 tahun pada tahun lalu sebelum akhirnya bermusuhan selepas saling klaim atas kemenangan melawan Macan Tamil guna meraup suara dalam pemilu presiden lalu.

Para pendukung mengatakan, penahanan dan persidangan Fonseka dirancang untuk menghentikan kampanyenya pada pemilihan legislatif pada 8 April, yang diperkirakan akan dimenangkan Fonseka. Sang Jenderal juga telah menolak untuk bekerja sama dengan para pemeriksa militer. Partai Aliansi Demokratik Nasional, partai pimpinan Fonseka mengumumkan, Senin (15/3), bahwa dia akan diwakili oleh satu tim pengacara. Para wartawan tak diberi akses untuk menghadiri sidang militer di Kolombo itu.

Fonseka ditahan setelah beberapa tokoh senior pemerintahan menyatakan bahwa dia merencanakan kudeta militer dan bersekongkol untuk membunuh presiden. Namun tak seorang pun menganggap serius tuduhan ini. Adapun Presiden Rajapakse telah dituduh oleh musuh-musuh politiknya dan kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional menindas perbedaan pendapat dan mengetatkan genggamannya terhadap oposisi dan media, sejak terpilih kembali pada Januari 2010.

Bekas Ketua Mahkamah Agung Sri Lanka Sarath Silva menuding pemerintah melanggar konstitusi dengan menyidangkan Fonseka di bawah undang-undang militer. "Pengadilan militer ini melanggar Undang-Undang Dasar karena Jenderal Fonseka tidak bisa diadili berdasarkan hukum militer," katanya. "Sebagai purnawirawan ia semestinya diadili di pengadilan sipil." Adapun istrinya, Anoma Fonseka mengatakan pengadilan ini cuma dagelan pemerintah. "Pengadilan ini hanya lelucon," katanya.

Pengadilan militer ini adalah pertama kalinya dilakukan terhadap seorang panglima angkatan bersenjata di Sri Lanka, yang pada 1962 pernah menghadapi kudeta yang gagal. Semua dari 11 tersangka kudeta 1962 dibebaskan oleh pengadilan tinggi yang memutuskan bahwa pengadilan berlangsung secara tak jujur dan terbuka.

| CNN | BBC | NST | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Sri Lanka Menolak Kunjungan Kapal Selam Cina  

13 Mei 2017

Sri Lanka Menolak Kunjungan Kapal Selam Cina  

Sri Lanka tidak mungkin memberikan izin perbaikan kapal selam Cina, mengingat kekhawatiran India.

Baca Selengkapnya

Bunuh dan Culik Jurnalis, 5 Intelijen Sri Lanka Ditangkap

21 Februari 2017

Bunuh dan Culik Jurnalis, 5 Intelijen Sri Lanka Ditangkap

Polisi Sri Lanka menangkap lima anggota intelijen militer yang diduga membunuh editor suratkabar terkemuka negara itu dan jurnalis lainnya.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Tolak Zona Industri Investor Cina di Sri Lanka  

8 Januari 2017

Unjuk Rasa Tolak Zona Industri Investor Cina di Sri Lanka  

Unjuk rasa protes rencana pemerintah Sri Lanka membangun zona industri para investor Cina di atas lahan warga seluas 6,07 hektar.

Baca Selengkapnya

WHO Menetapkan Sri Lanka Bebas dari Malaria

5 September 2016

WHO Menetapkan Sri Lanka Bebas dari Malaria

Sri Lanka jadi negara kedua yang bebas malaria setelah Maladewa di wilayah kerja WHO kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Sri Lanka, 400 Orang Diperkirakan Tewas  

18 Mei 2016

Tanah Longsor di Sri Lanka, 400 Orang Diperkirakan Tewas  

Hampir 400 orang dikhawatirkan tewas terkubur tanah longsor, yang dipicu hujan lebat selama tiga hari di Sri Lanka.

Baca Selengkapnya

Batu Safir Bintang Biru Terbesar Dunia Ditemukan di Sri Lanka

6 Januari 2016

Batu Safir Bintang Biru Terbesar Dunia Ditemukan di Sri Lanka

Batu safir bintang biru yang ditemukan di sebuah tambang dekat Kota Ratnapura, Sri Lanka, bernilai sekitar US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun).

Baca Selengkapnya

Pemilu Sri Lanka Memanas, 1 Orang Tewas

31 Juli 2015

Pemilu Sri Lanka Memanas, 1 Orang Tewas

Tragedi itu adalah tindakan kekerasan politik besar pertama yang terjadi sebelum pemilihan anggota parlemen.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Usir Intel India karena Campuri Politik  

20 Januari 2015

Sri Lanka Usir Intel India karena Campuri Politik  

Pejabat intelijen India itu diduga mendukung kampanye pemilu oposisi dari balik layar.

Baca Selengkapnya

Hormati Paus, Sri Lanka Bebaskan 572 Narapidana

17 Januari 2015

Hormati Paus, Sri Lanka Bebaskan 572 Narapidana

572 narapidana yang ditangkap karena pelanggaran ringan.

Baca Selengkapnya

Intoleransi Memanas, Paus Fransiskus ke Sri Lanka

13 Januari 2015

Intoleransi Memanas, Paus Fransiskus ke Sri Lanka

Paus dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan umat lintas agama, termasuk perwakilan umat Budha yang moderat.

Baca Selengkapnya